SUKABUMI,eljabar.com- Guru bukan hanya pendidik di ruang kelas saja, tetapi mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang setiap harinya berjuang untuk membentuk karakter dan masa depan generasi bangsa. Hal itu disampaikan oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji, di peringatan Hari Guru Nasioanl (HGN) Tahun 2023 dan HUT Ke-78 PGRI tingkat Kota Sukabumi, di Lapang Merdeka, Kota Sukabumi. Senin, (27/11/2023).
Peringatan HGN, kata Kusmana, menjadi wadah untuk memperkuat komitmen para guru terhadap pembangunan pendidikan yang berkualitas.
“Pendidikan merupakan fondasi utama bagi kemajuan suatu bangsa. Guru adalah tulang punggung dari sistem pendidikan itu sendiri,”katanya.
Kusmana, mengungkapkan, peran penting guru sebagai media transfer ilmu pengetahuan bagi para siswa, hal ini berarti para guru harus menjadi sumber inspirasi bagi para siswa, masyarakat, dan sesama guru sendiri. Untuk itu, kualitas para guru harus terus ditingkatkan dengan semangat, dedikasi, dan keterampilan agar dapat membimbing siswa mencapai potensi terbaiknya.
“Betapa berharga peran guru dalam membentuk karakter generasi penerus bangsa. Mari kita berkomitmen untuk terus mendukung pendidikan yang inklusif, merata, dan berkeadilan,”ucapnya.
Pemerintah Kota Sukabumi bersama seluruh stakeholders pendidikan akan terus berupaya memberikan perhatian kepada para guru. Diantaranya, melalui peningkatan kesejahteran guru, memberikan fasilitas yang memadai, dan mendukung profesionalisme guru.
“Kami menyadari, bahwa pembangunan pendidikan adalah proyek bersama, peran guru sangat krusial dalam mewujudkannya,”terangnya.
Organisasi profesi guru seperti halnya persatuan guru republik Indonesia (PGRI) menjadi lembaga aktualisasi, wahana aspirasi, dan pengembangan profesionalisme guru harus tetap menjadi wahana kekuatan intelektual dan moral.
“PGRI harus mengedepankan sikap inklusif, dialogis, beretika, saling menghormati, mandiri, nonpartisan, dan menjalin kemitraan secara konstruktif dengan pemerintah. Hal ini demi untuk menjaga marwah, harkat, dan martabat guru dalam mewujudkan pendidikan nasional,”jelasnya.
Sementara itu, Ketua PGRI Kota Sukabumi, Histato Dayanto Kobasah menambahkan, pihaknya mendorong pemerintah daerah agar lebih memperhatikan kesejahteraan guru honorer dan juga pengangkatan.
“Namun, guru yang sudah mengajar minimal lima tahun itu harus diutamakan atau diangkat, dan disitulah peran pemerintah harus hadir,” tambahnya.
Pihaknya berkomitmen akan terus memperjuangkan guru honorer guna meningkatkan kesejahteraannya.
“Karena jiwa di PGRI itu honorer, maka guru harus sejahtera, terlindungi, dan di muliakan oleh semua pihak,”pungkasnya.(anne)