Kronik

H-7 Lebaran, BPBD Sumedang Akan Pasang Tenda di Jalur Mudik

SUMEDANG, eljabar.com,– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumedang akan menyiapkan beberapa tenda darurat atau tenda gabungan posko mudik bersama TNI dan Polri di beberapa jalur perlintasan arus mudik baik di jalur arteri maupun jalan tol Cisumdawu, yang menjadi perlintasan arus mudik lebaran 1444 Hijriyah.

“Pemasangan tenda posko mudik lebaran itu direncanakan dipasang pada tanggal 15 April 2023 atau H-7 lebaran 1444 H,” kata Kepala Pelaksanaan BPBD Sumedang, Atang Sutarno saat Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Tingkat Menteri Bidang Operasional yang dipimpin Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dalam rangka kesiapan pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1444 H tahun 2023.

Atang Sutarno menyebutkan, sebanyak 35 anggota BPBD Sumedang akan diterjunkan dan ditugaskan piket di beberapa tenda posko mudik itu, dengan dibantu relawan bencana dan Destana yang ada di masing-masing desa di Sumedang.

“Sebagaimana kita tahu bahwa sekarang masih musim penghujan. Yang mana sebagian daerah sebagaimana disampaikan Kepala BNPB, kita masih berhadapan dengan bahaya bencana banjir dan longsor, belum yang lainnya. Oleh karena itu BPBD akan siaga penuh 24 jam, kita akan memasang tenda posko gabungan dengan TNI Polri itu di jalur arus mudik lebaran,” kata Atang.

Atang mengatakan, tenda itu mirip dengan posko mudik lebaran, namun lebih ke persiapan jika terjadi bencana alam. Sehingga, bentuknya pun seperti tenda-tenda mini atau tenda keluarga di sepanjang jalan Tol Cisumdawu dari mulai seksi 1 (Pamulihan) sampai seksi 6 Ujungjaya dan jalur arteri Cadaspangeran sampai Tomo.

“Nanti tenda kecil itu akan dijaga oleh orang-orang dari kita, mungkin gabung dengan Destana atau relawan bencana. Jadi fungsinya lebih kepada tempat siaga bencana di titik mudik lebaran,” jelas Atang.

Adapun, kata Atang, jalur mudik yang rawan bencana longsor terutama di tol Cisumdawu yakni di Blok Sirnamulya, Kecamatan Sumedang Selatan atau di seksi 2.

Kemudian disepanjang seksi 4, 5, 6 atau sampai Ujungjaya karena masih baru sehingga titik rawan bencana longsor harus diwaspadai. Apalagi, titik itu belum pernah dipakai arus mudik sehingga harus benar benar diwaspadai.

“Tak hanya di Tol Cisumdawu dari seksi 1 sampai 6, jalur arteri juga tetap kita perhatikan seperti di Cadaspangeran, Cicae Tomo, dan Cireki. Juga di daerah Wado-Situraja rawan longsor sehingga akan ditempatkan tenda mini untuk memantau pergerakan tanah longsor,” paparnya.

Atang mengimbau kepada masyarakat dan pemudik yang akan melintas ke Sumedang, karena masih masuk musim penghujan, sehingga bahaya ancaman bencana Hydro Metrologi atau bencana air seperti hujan dan banjir sewaktu waktu dapat terjadi.

Kemudian bahaya yang ditimbulkan hujan deras itu bisa mengancam pohon tumbang dan pergeseran tanah.

“Imbauan kami jika saat mudik kemudian hujan deras, harap untuk istirahat atau berteduh. Jangan berteduh di bawah tebing atau dibawah pohon besar karena bisa saja pohon tumbang. Berhentilah di tempat aman seperti di posko mudik atau di rest area yang telah disediakan,” pungkasnya. (abas)

Show More
Back to top button