Uncategorized

Hadapi Disrupsi Ekonomi Doni Erwan Siapkan SDM Melek Digital Dan Ekonomi Kreatif

SUMEDANG, eljabar.com — Disrupsi menginisiasi lahirnya model bisnis baru dengan strategi lebih inovatif dan disruptif. Cakupan perubahannya luas mulai dari sektor ekonomi  dunia bisnis, perbankan, transportasi, sosial masyarakat, hingga pendidikan. Era ini akan menuntut kita untuk berubah atau punah.

Hal tersebut, disampaikan oleh Cabup Sumedang Dony Ahmad Munir yang didampingi Cawabup Erwan Setiawan  kepada wartawan usai menghadiri debat paslon di Hotel Asri Sumedang.

Menurutnya,  tidak diragukan lagi, disrupsi akan mendorong terjadinya digitalisasi. Munculnya inovasi aplikasi teknologi seperti belanja online  akan menginspirasi lahirnya aplikasi sejenis di bidang lain salah satunya sektor ekonomi kerakyatan. ”Dunia hari ini sedang menghadapi fenomena disrupsi, situasi di mana pergerakan dunia industri atau persaingan kerja tidak lagi linear. Perubahannya sangat cepat, fundamental dengan mengacak-acak pola tatanan lama untuk menciptakan tatanan baru sehingga kami perlu berinovasi di sektor itu,” ujarnya.

Saat ini,diakui Dony tren digitalisasi di masa depan makin canggih tak terbendung hingga membuat sejumlah perusahaan memberikan investasi lebih banyak untuk perkembangan teknologi, salah satunya dengan meningkatkan infrastruktur digital perusahaan tersebut.

”Untuk mengantisipasi disrupsi ,apabila terpilih jadi Bupati dan wakil Bupati di Sumedang,kami telah menyiapkan cara yang tepat,agar pelaku usaha dan bidang lainnya  bisa bersaing dengan pelaku usaha di daerah lain yang terlebih dahulu menerapkan pola digital,” ujarnya.

Dikatakan Dony distrupsi  dilihat sebagai sesuatu yang positif karena merupakan sebuah inovasi yang dinamis. ”Ini merupakan berita baik bagi konsumen karena kekuasaan menjadi berada di tangan mereka, tapi sebaliknya juga pelaku usaha harus bisa mengimbanginya jangan mau ketinggalan, apalagi era digital ini sudah berjalan lima tahun terakhir ini,” katanya.

Beberapa langkah pendukung terpenting dalam menangani sebuah disrupsi  atau gangguan ialah dengan menerimanya.Karena itu, inovasi yang diperlukan tidak hanya mengubah bentuk, ukuran, atau desain, tetapi menyeluruh, baik metode, cara kerja, maupun produk yang tidak lagi relevan di zaman milenial. ”Kami juga akan menyiapkan Sumber Daya Manusia yang handal dan ahli di bidang digitalisasi,“ terangnya.

Bahkan,menurutnya pihaknya bersama tim dari Gerakan Usaha Muda (Garuda) Doamu Esa   sedang merancang  untuk membuat  aplikasi digital didalalamnya berisi konten yang salah satunya Koprasi Usaha Kecil dan Menangah (KUKM) dan Parwisata.”Produk produk unggulan  misal tahu, opak, produk rumahan dan tentunya objek wisata yang ada di Kabupaten Sumedang ada di aplikasi tersebut, sehingga memepermudah untuk mendapatkan informasi, istilah namah apapun yang berkaitan dengan Sumedang ada di aplikasi yang sedang kami rancang,”ujar Dony yang diamini Erwan.

Cawabup Erwan Setiawan menamahkan dengan adanya aplikasi tersebut,akan berimbas baik bagi pelaku usaha yang ada di Sumedang,yang tadinya hanya menunggu konsumen datang.Tapi,setelah ada aplikasi konsumen tingal melihat produk secara online ,barang yang diinginkan sampai ke rumah dengan cepat dan ini akan berimbas bukan hanya kepada pelaku usaha nya tapi akan ke pemerintah Daerah.

Sementara itu,saat disinggung mengenai melontarkan pertanyaan diriny saat debat paslon mengenai disrupsi ke paslon lain,Erwan mengakui kalau era digitalisai dan perkembangan tekhnologi tidak bisa di bendung oleh siapapun. Sehingga,semua element harus siap untuk mengantisipasinya  termasuk pemerintah Daerah sendiri. ”Majunya dan berkembangnya suatu daerah karena bisa mengimbangi kemajuan jaman,itulah alasan saya mengangkat tema disrupsi ekonomi kerakyatan dalam debat tadi,walaupun pertanyaan dan jawaban yang di sampaikan paslon lain tidak singkron dengan pertanaayaan saya tadi,” Jelasnya. (abas)

Show More
Back to top button