Hindari Hoak, Diskominfo Kota Sukabumi Ajak Warga Cerdas Bermedsos

SUKABUMI, eljabar.com — Sepanjang tahun 2020, Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Sukabumi, menemukan berita hoak sebanyak 15 kasus. Belasan berita hoak yang beredar tersebut, paling banyak berhubungan dengan pandemi Covid-19.
“Banyak berita bohong (hoak) yang menyebar disaat masa pandemi Covid-19,” ujar Kabid Infromasi Komunikasi Publik (IKP Diskominfo Kota Sukabumi, Tantan Sontani, Selasa (16/03/2021).
Berita hoak yang ditemukan itu, lanjut Tatan, bersumber dari apalikasi wahtsapp, facebook, instagram, dan sejenis media sosial lainya.
“Ya, seperti adanya pasien yang sedang isolasi di salah satu rumah sakit kabur, setelah kami lakukan konfirmasi ternyata itu bohong. Dan kami langsung mengumumkan lewat situs diskominfo.go.id, ataupun aplikasi kami, bahwa berita itu bohong,” terangnya.
Bahkan belum lama ini, aku Tantan, pihaknya juga menemukan informasi hoak (bohong) yang mencatut nama Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi.
“Jadi ada akun palsu yang beredar di facebook yang mencatut nama Pak Walikota dan Pak Wakil, setelah kami lakukan komunikasi dan koordinasi, ternyata terbukti itu hoak, kami langsung umumkan di medos Diskominfo dan website kami, bahwa itu hoak,” ujarnya.
Banyaknya kejadian tersebut, tentu saja pihaknya akan terus berupaya mengcounter berita hoak yang menyebar, dan bisa membuat resah masyarakat.
Untuk itu Tantan, mengajak kepada semua lapisan masyarakat, terutama generasi muda, untuk menggunakan internet sehat dan positif.
Selain itu juga, agar masyarakat selalu bijak dalam menyikapi setiap kabar yang beredar, yang diterima melalui berbagai platform digital.
“Ada beberapa langkah untuk memeriksa kebenaran kabar tersebut, seperti selalu memeriksa sumber satu informasi, tidak terprovokasi judul provokatif, memastikan kredibilitas satu sumber informasi, dan tidak mudah membagikan satu informasi tanpa mengecek keabsahan informasi tersebut,” pungkasnya. (Anne)