Nasional

Hujan Turun di Musim Kemarau, BMKG Sumenep Minta Masyarakat Waspada Puting Beliung

SUMENEP, eljabar.com – Baru baru ini di Sumenep, Madura, Jawa Timur, terjadi hujan dengan dengan curah hujan yang cukup tinggi, dari itu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumenep, minta masyarakat untuk waspada terjadinya puting beliung yang di sebabkan hujan pada musim kemarau tahun ini.

Menurut Kepala BMKG Sumenep, Usman Kholid, menjelaskan, bahwa saat ini meski musim masih berstatus kemarau, namun namun iklim cuaca masih masih berada dalam status hujan, maka dari itu perubahan iklim menjadi dampak utama terjadinya hujan di musim kemarau.

“Beberapa terakhir ini memang cuaca di Sumenep hujan, hal itu disebabkan oleh adanya gangguan atmosfer. Dari gangguan atmosfer itu karena adanya gelombang kokuratior iklim,” kata Usman. Selasa (29/06/2021).

Selain gelombang kokuratior iklim, lanjut Usman, hal tersebut yang dapat menyebabkan cuaca serasa hangat dan mulai terjadi dari selatan Jawa Timur.

“Tentunya berdampak pada penguapan air, ini akan berdampak menumbuhkan awan-awan hujan,” tambahnya.

Dari itu, Usman meminta supaya masyarakat terus waspada pada musim kemarau tahun ini. Sebab, adanya gelombang kokuratior iklim bisa membuat prakiraan cuaca berubah-ubah.

“Jadi dampak musim hujan yang terjadi akhir-akhir ini perlu diwaspadai, tentunya adanya angin kencang, hujan deras, petir, dan kemungkinan puting beliung,” jelas Usman.

Kendati demikian, pihaknya menekankan untuk tidak panik. Sebab, diprakirakan potensi fenomena ini akan melemah di awal bulan Juli 2021 mendatang.

“Kita BMKG akan tetap mengupdate perkembangannya. Sementara ini tidak ada perbedaan dibandingkan musim kemarau sebelumnya. Hanya saja, di musim kemarau ini kenapa masih hujan karena ada fenomena gelombang kokuratior iklim itu,” tandasnya. (ury)

Show More
Back to top button