Jajang: Warga yang Mandi di Sungai Bercampur Limbah itu Faktor Kabiasaan
Laporan : Kiki Andriana
KAB. BANDUNG, eljabar.com — Kepala Desa Cicalengka Wetan, Kec. Cicalengka, Kab. Bandung, Jajang Sutisna menyatakan adanya sejumlah warganya yang masih menggunakan air sungai untuk kegiatan mandi, mencuci dan buang air besar itu karena kebiasaan.
“Kita akui bahwa di RW. 08 Fesa Cicalengka Wetanb ini masih memanfaatkan air Sungai Cibodas untuk mandi, mencuci apalagi pada musim kemarau pada saat ini,” kata Jajang Sutisna dalam keterangannya, Minggu (26/8/2018).
Dikatakan Jajang, pemerintahan Desa Cicalengka Wetan sudah berupaya semaksimalnya dengan membangun fasilitas sarana air bersih (SAB). Namun, memang pemanfaatannya belum optimal.
“Kita sebagai Pemerintah desa sudah maksimal menyediakan fasilitas SAB, bahkan di RW. 08 tersebut sudah dibangun 4 SAB sejak tahun 2013, dari APBD dan Dana Desa,” kata dia.
Kedepan, lanjut Jajang, pihaknya merencanakan progran jangka pendek untuk memfasilitasi kebutuhan warganya. “Kita harus memfasilitasi supaya tidak terbuka, karena ini musiman. Kita sudah berbicara dengan warga mau dibangun mck di warga mereka lebih nyaman disini, Jangka panjangnya, menurut Jajang. “Kita paling tidak akan terus memberikan pemahaman kalau mandi di sungai resikonya besar. Kita akan membangun mck yang lebih refresentatif,” cetusnya.
Diterangkan Jajang, kebiasaan masyarakatnya ini harus dirubah. “Saya berharap kepada pihak-pihak terkait untuk lebih perhatian pengembangan infrastruktur yang dibutuhkan masyarakatnya, MCK lebih diperbanyak lagi, penyuluhan dari dinas kesehatan harus lebih di intensifkan, ” terangnya.
Sementara itu, Kokom (50) warga Rt. 04. RW. 08 yang biasa mandi di sungai mengakui lebih enak mandi disungai karena airnya besar. Kalaupun ingin dibangun silahkan dan ia pun tidak khawatir dengan kondisi air Sungai Cibodas.
“Gimana yah pak, habis sudah biasa disungai lebih nyaman karena airnya besar. Saya sudah puluhan tahun mandi di sungai sejak saya masih kecil,” bebernya. (*)