SUKABUMI, eljabar.com — Komisi II DPRD Kota Sukabumi meminta pemerintah daerah melalui dinas terkait untuk menjaga stabilitas harga termasuk ketersediaan bahan pokok penting (Bapokting) atau sembako jelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah.
Sebab, tingginya permintaan masayarakat terhadap sembako di Hari Raya Idul Fitri menjadi salah satu faktor penyebabnya. Untuk itu segera diantisipasi, jangan sampai ketika masyarakat butuh sembako ternyata dilapangan alami kelangkaan.
“Saya minta Pemkot Sukabumi melalaui Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perindustrian dan Perdagangan (Dikumindag) setempat harus mampu menjaga ketersediaan sembako untuk memenuhi kebutuhan hari raya idul fitri nanti,” ujar salah satu anggota Komisi II DPRD Kota Sukabumi, Faisal Anwar Bagindo, Kamis (21/04/2022).
Faisal juga mengakui, jika saat ini berbagai bapokting sudah mulai merangkak naik. Dinatranya, daging ayam boiler semula Rp37 ribu menjadi Rp38 ribu per kg, kemudian daging sapi yang saat ini dibandrol sekitar Rp140 ribu per kg, bawang merah jawa dari Rp30 ribu menjadi Rp36 ribu per kg, dan Telor ayam dari Rp24 ribu menjadi Rp25 ribu per kg.
“Ada sebagain komoditas yang sudah alami kenaikan, dan itu masih dalam batas kewajaran. Namun yang harus diantisipasi itu jangan sampai harganya tinggi, tapi sembakonya tidak ada, itu yang bahaya dan patut di antisipasi,” tegas Faisal.
Selain itu juga, kata Faisal ketersediaan Gas elpiji juga harus bisa mencukupi disaat idul fitri nanti. Untuk itu diperlukan koordinasi dengan pihak Hiswanmigas tentang kebutuhan disaat idul fitri nanti.
“Momen lebaran (idul fitri) tingkat konsumtif masyarakat itu meningkat hinga bisa mencapai dua kali lipat. Makanya, pemerintah harus mampu menyiapkan stok yang banyak segala yang dibutuhkan (Sembako) oleh masyarakat, termasuk barang strategis lainya (gas elpigi dan lainya),” ujar politisi asal Partai Fraksi PAN tersebut.
Faisal juga meyakini jika pemerintah daerah dan dinas terkait sudah melakukan berbagi antisipasi dalam menjaga ketersediaan, baik itu sembako termasuk gas elpiji. Karena selama ini di Kota Sukabumi tidak pernah alami gejolak mengenai sembako ataupun sejenisnya. (Anne)