Uncategorized

Jengkuk Kh. Umar Basri, Wakapolri Janji Bongkar Dalang Kasus Penganiyaan

KAB BANDUNG, eljabar.com,-– Rabu 21 Februari 2018, pesantren Al-Hidayah di Kp. Santiong RT 004, RW 001, Desa Cicalengka Kulon, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang menjadi tempat kejadian perkara penganiayaan Kh. Umar Basri, mendadak hiruk-pikuk.

Hal itu berkaitan dengan dilaksanakanannya kunjungan Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol. Drs. Syafruddin, M.Si ke Ponpes Al-Hidayah.

Wakapolri beserta rombongan tiba di Ponpes Al-Hidayah tepat pukul 09:14 Wib. Ia lantas bergegas masuk untuk menjenguk dan berbincang langsung dengan KH. Umar Basri.

Acara sendiri dihadiri Kabag Intelkam Mabes Polri Komjen. Pol. Drs. Lutfi Lubihanto, Asisten Operasional (Asops) Kapolri Irjen Pol M. Iriawan, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto,  Waka Polda Jabar Brigjen Pol Drs. Supratman SH,. MH., sejumlah PJU Mabes Polri dan Polda Jabar, Ketua MUI Prov Jabar KH. Rahmat Safe’i, Ketua MUI Kab. Bandung KH. Yayan Hasuna Hudaya, Ketua NU Kab. Bandung Drs. KH. Asep Jamaludin, M.Ag, Ketua MuhammadiyahH. Usep Sudrajat, SH,. MH dan Ketua Persis Kab. Bandung Drs. H. Helmi Hasyim Suryadi.

Nampak hadir juga Drs. KH. Agus Mubarok SY (Ketua Dai Kamtibmas Kab. Bandung), Drs. H. Ahmad Solihin ( Ketua Dewan Mesjid Kab. Bandung), dan Camat Cicalengka H. Entang Kurnia.

Usai menjenguk, Komjen Syafruddin menyampaikan agar semua pihak melakukan pencegahan supaya kasus serupa tidak terjadi kembali.

“Jadikan kasus penganiayaan yang menimpa Kh. Umar Basri ini yang terakhir. Mari kita bekerja sama. Semua pihak agar melakukan pencegahan kasus serupa,” jelas wakapolri kepada awak media, Rabu (21/02/2018) di Ponpes Al-Hidayah.

Dia mengimbau, masyarakat, petugas keamanan termasuk wartawan agar memberikan informasi cepat dan tepat apabila menemukan orang mencurigakan di tempat-tempat ibadah.

“Presiden dan wakil presiden memerintahkan kepada Polri untuk memberikan jaminan kepada kepada seluruh ulama, tokoh-tokoh agama dan tempat-tempat fasilitas umum. Berkaitan dengan itu, Polri telah membentuk Satgas di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Jawa Barat,” ungkapnya.

Satgas tersebut, lanjutnya, diperintahkan untuk mengungkap sampai tuntas kasus penganiayaan terhadap tokoh agama ini.

“Tidak perduli motifnya apa, politik atau apapun. Kita tidak berhenti sampai pelakunya, tidak berhenti sampai pelakunya orang gila. Tetap, orang gilanya harus diinvestigasi secara mendalam,” tegas Komjen Syafruddin.

Dia mengatakan, akan terus berupaya mombangkar dalang dibalik kasus ini apabila memang ada motif lain.

Wakapolri menyempaykan untuk menyerahkan cindera mata sebagai taliasih kepada Keluarga besar pesantren Al-Hidayah. Sekira pukul 09.40 Wib, Wakapolri beserta rombongan meninggalkan lokasi dan menuju Mapolda Jabar dan selama berlangsung situasi aman terkendali.

Sementara itu, adik kandung Kh. Umar Basri yakni Kh. Amas Mansyur menyampaikan terima kasih atas kunjungan wakapolri ke Ponpes Al-Hidayah.

“Selanjutnya, kami menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian dan berharap kasus serupa tidak menimpa ulama dan tokoh agama lainnya,” pungkasnya. (BNH)

Show More
Back to top button