“Ini orderan pertama ke IPDN, sejumlah 1700 pasang. Harapan kita kedepan tentu ini tidak menjadi order pertama ya tapi terus order yang berkelanjutan. Tentu ini juga kami berharap tidak hanya di IPDN tapi juga di beberapa perguruan tinggi yang lain yang ada di Jatinangor. Dan ini kesempatan perguruan tinggi di Jatinangor dan sekolah sekolah untuk merangkul dan memberdayakan UMKM. Sehingga mereka bisa terus berkembang dan berdaya saing,” ujarnya.
Menurut Nana, perjalanan panjang negosiasi ke IPDN membutuhkan waktu yang sangat panjang. Singkat cerita Bupati Sumedang memerintahkan Kadis Budparpora yang notabene alumni dari IPDN untuk membawa produk ini masuk ke IPDN. Karena ikatan alumni lebih kuat akhirnya alhamdulillah produk UKM Sumedang bisa diterima IPDN.
Karena target pasar yang banyak, per angkatan saja itu bisa 1000 praja, pihaknya pun mempersiapkan volume kaos kaki 1 bulan bisa bisa ratusan ribu bahkan bisa jutaan pasang dalam satu tahun. Artinya ini adalah sebuah pasar yang besar ketika di Menage dengan baik tetapi yang harus kita ingat bahwa produk ini harus didorong dengan kebijakan pemerintah
Nana berharap, kedepan para Kadis bisa memposisikan anak buahnya seperti dinas pendidikan dari mulai TK sampai SMA agar menggunakan kaos kaki produk UMKM Sumedang. Kemudian, Dinkes pada staf Puskesmas sampai tingkat UPTD bisa menggunakan produk Sumedang.