SUMEDANG, eljabar.com — Puluhan anak punk tanpa identitas dipulangkan Dinsos P3A Kabupaten Sumedang ke daerah asalnya. Sebelum diberangkatkan anak punk tersebut ditampung untuk didata dan diberikan pembinaan oleh jajaran Dinsos P3A Kabupaten Sumedang, senin (4/2/2019).
Berdasarkan informasi yang diperoleh, seluruhnya berjumlah 46 orang terdiri dari 28 laki-laki dan 15 perempuan. Sedangkan untuk 3 orang anak lainnya saat dikonfirmasi pihak Dinsos, saat itu masih berada dalam pengawasan dan dimintai keterangan oleh pihak Polres Sumedang.
Mereka berasal dari Kabupaten Indramayu, 24 masih berstatus pelajar dan sisanya 19 orang putus sekolah dengan rentang usia berkisar 12 – 16 tahun.
Mereka mengaku tidak membawa bekal menuju Bandung untuk menyaksikan pertandingan sepakbola namun hal ini urung dilanjutkan karena dalam proses perjalanan salah seorang dari anak punk tersebut dikabarkan meninggal dunia karena kecelakaan.
Terkait dengan pemulangan sejumlah anak punk ini, Plt. Kepala Dinsos P3A Kabupaten Sumedang Asep Tatang Sujana turut merasa prihatin dengan kondisi tersebut. Dalam menangani permasalahan ini, dikatakan asep, pihaknya telah berkoordinasi dengan Camat Haurgeulis.
“Kita akan mengantarkan mereka langsung berkoordinasi dengan Camat Haurgeulis yang kebetulan kebanyakan anak anak ini warga Haurgeulis,” katanya.
Selanjut dikatakan Asep, pihaknya telah meminta pernyataan kepada sejumlah anak punk tersebut untuk tidak mengulangi perbuatan menjadi anak punk.
Dalam kesempatan tersebut Plt. Kadinsos juga menghimbau untuk selalu memperhatikan dan memberikan pengawasan terhadap anak anak serta fokus memberikan edukasi dalam membentuk generasi yang unggul.
“Tidak ada dalih apapun anak-anak lepas dari pengawasan orang tua. Oleh karena itu, saya menghimbau para orangtua untuk selalu memperhatikan anak-anaknya dan fokus memberikan edukasi kepada mereka dalam membentuk generasi yang unggul,” pungkasnya. (Abas)