SUKABUMI, eljabar.com — Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi, melalaui Badan Perencanaan Pembanguan Daerah (Bappeda) setempat, terus berupaya menekan angka prevalensi stunting. Pasalnya, saat ini jumlah stunting di Kota Sukabumi mencapai 26,9 persen.
Salah satu upaya tersebut, dengan menggelar Rembuk Stunting dengan aksi melakukan penandatangan kmomitmen Bersama dalam menekan angka stunting di Kota Sukabumi.
“Kemarin, Jumat (31/05/2024), kita mengelar rembuk stunting, yang dihadiri oleh Pak Pj Wali Kota Sukabumi, dan penandatanganan komitmen Bersama, sekaligus melaunching Sistem Aplikasi Data Stunting Terintegrasi (SiApdate),” ujar Kepala Bappeda Kota Sukabumi Asep Suhendrawan, Senin (03/06/2024).
Asep mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari delapan aksi konvergensi stunting. Adapun penggunaan Aplikasi SiApdate bertujuan untuk mempercepat penanganan.
“Jadi, dalam aplikasi berbasis android ini, dimuat informasi mengenai status stunting warga, bantuan yang telah diterima serta memuat data geospasial,” katanya.
Selain itu tambah Asep, rembuk stunting ini juga memiliki fungsi untuk menyatukan program dari berbagai dinas, serta instansi dalam penanganan stunting.
“Bappeda bersifat sebagai koordinator dalam langkah penanganan stunting. Rembuk stunting itu untuk mengintegrasikan program dari berbagai dinas, instansi termasuk elemen masyarakat dalam penanganan stunting,” pungkasnya. (Anne)