• Home
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Nasional
  • Olahraga
  • Politik
  • Parlemen
  • Regional
  • TNI / POLRI
  • Seni & Budaya
  • Kronik
Monday, October 2, 2023
El Jabar
Advertisement
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Nasional
  • Olahraga
  • Politik
  • Parlemen
  • Regional
  • TNI / POLRI
  • Seni & Budaya
No Result
View All Result
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Nasional
  • Olahraga
  • Politik
  • Parlemen
  • Regional
  • TNI / POLRI
  • Seni & Budaya
No Result
View All Result
El Jabar
No Result
View All Result
  • Home
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Nasional
  • Olahraga
  • Politik
  • Parlemen
  • Regional
  • TNI / POLRI
  • Seni & Budaya
  • Kronik

Mau Tahu 7 Metode Komposter Olah Sampah Organik di Rumah, ini Dia

May 15, 2023
in Pemerintahan

BANDUNG, eljabar.com — Memilah atau bahkan mengolah sampah dari rumah sudah menjadi gaya hidup yang harus diterapkan di masyarakat.

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), komposisi sampah didominasi oleh sampah organik, yakni mencapai 60% dari total sampah tak terkecuali di Kota Bandung.

Salah satu cara pengolahan sampah dari rumah yang dikampanyekan Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung (DLH Kota Bandung) adalah kompos rumahan.

BacaJuga

HERMAN : Festival Pencak Silat Bisa Cegah Bullying

Pj Bupati Sumedang Herman : Pancasila Harus Selalu Jadi Rujukan Kehidupan Sehari Hari

Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung, Dudy Prayudi banyak metode untuk membuat kompos rumahan.

Menurutnya, mengolah sampah organik menjadi kompos bukan hanya dapat mengurangi sebagian besar sampah tapi juga dapat bernilai ekonomis.

“Mengolah sampah organik menjadi kompos bisa menjadikan sampah sebagai bahan bernilai ekonomi. Baik itu secara langsung maupun tidak langsung,” kata dia, Minggu 14 Mei 2023.

Berikut beberapa metode kompos rumahan yang dikenalkan DLH Kota Bandung;

1. Biopori

Biopori adalah metode kompos yang letaknya di dalam tanah. Biopori dibuat dengan menggunakan pipa paralon dengan diameter 10 cm yang dilubangi kecil-kecil (pori-pori) dan dimasukkan secara vertikal ke dalam tanah sedalam 1 meter.

2. Komposter Karung

Komposter ini cocok untuk yang memiliki banyak sampah organik. Ukurannya berkisar mulai dari 60-200 liter. Jenis sampah yang dimasukkan lebih baik dari hasil kebun seperti daun, ranting, dan sebagainya.

3. Komposter Drum

Paling populer dan cocok digunkan di lahan terbatas ataupun dalam ruangan. Komposter ini menggunakan drum plastik (metal) yang dilubangi untuk mendapatkan sirkulasi udara (aerob).

4. Komposter Pot atau Gerabah

Gerabah memiliki sifat yang menghasilkan oksigen sehingga memberikan sirkulasi udara yang lebih baik dibanding memakai plastik. Saat kompos pada gerabah sudah penuh bisa langsung dipanen.

5. Lodong Sesa Dapur (Loeseda)

Mirip seperti model biopori, metode loseda ini dibuat dengan pipa berlubang setinggi 120 cm dn ditanam di kedalaman 30-40 cm. Loseda sangat populer di Kota Bandung.

6. Eco-Enzyme

Hasil dri permentasi limbah dapur organik, seperti ampas buah dan sayuran, gula (gula merah, gula coklat atau gula tebu), dan air. Hasil akhir dari Eco Enzyme adlh cairan berwarna kecoklatan dengan aroma asam segar yang bisa digunakan sebagai permbersihan rumah, pupuk, insektisida dan lain-lain.

7. Keranjang Takakura

Pertama kali dikenalkan oleh Toji Takakura di Surabaya. Komposter ini menggunakan keranjang cucian bekas yang berlubang dan dilapisi kardus bekas.

Nah, itulah 7 metode komposter yang bisa dipilih sesuai situasi dan kondisi di rumah masing-masing. ***

ShareTweetShare

BeritaTerkait

HERMAN : Festival Pencak Silat Bisa Cegah Bullying

HERMAN : Festival Pencak Silat Bisa Cegah Bullying

October 2, 2023
0

Sumedang,eljabar.com -- Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman, mengapresiasi IPSI Jatinangor yang menyelenggarakan Festival Pencak Silat Seni Tradisi Milangkala ke- 2...

Pj Bupati Sumedang Herman : Pancasila Harus Selalu Jadi Rujukan Kehidupan Sehari Hari

Pj Bupati Sumedang Herman : Pancasila Harus Selalu Jadi Rujukan Kehidupan Sehari Hari

October 2, 2023
0

Sumedang,eljabar.com -- Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila tingkat Kabupaten Sumedang Tahun 2023 di...

Milangkala Desa Citengah Menjadi Momentum Peningkatan Kualitas Pembangunan

Milangkala Desa Citengah Menjadi Momentum Peningkatan Kualitas Pembangunan

October 1, 2023
0

Sumedang,eljabar.com -- Milangkala Desa Citengah ke-40 diharapkan bukan hanya pesta rakyat namun sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas pembangunan di Desa...

Pj. Bupati Sumedang, Mengajak Warga Sumedang Untuk Memetik Keteladanan Sifat dan Akhlak Rasulullah

Pj. Bupati Sumedang, Mengajak Warga Sumedang Untuk Memetik Keteladanan Sifat dan Akhlak Rasulullah

October 1, 2023
0

Sumedang,eljabar.com -- Pj. Bupati Sumedang Drs. Herman Suryatman, M.Si mengajak warga Sunedang untuk memetik keteladanan sifat dan akhlak Rasulullah dalam...

Pemkab Sumedang Akan Mendapat Bantuan Dari Balitbang Kemendagri Dalam Kebijakan Publik Berbasis Data

Pemkab Sumedang Akan Mendapat Bantuan Dari Balitbang Kemendagri Dalam Kebijakan Publik Berbasis Data

September 29, 2023
0

Sumedang,eljabar.com -- Pj. Bupati Sumedang Herman Suryatman melaksanakan sharing season dengan Kepala Badan Litbang Kementerian Dalam Negeri Yusharto Huntoyungo di...

No Result
View All Result

Pengumuman DCS Pileg Kabupaten Sumedang

 

Pengumuman DCS Pileg Kabupaten Sumedang _lampiran

El Jabar

ALAMAT REDAKSI :
Jl. Babakan Jati I No. 45 B
Batununggal Bandung 40275
Telpon : 081398877366, 08986865699

Copyright 2022 Eljabar.com.

No Result
View All Result
  • Home
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Nasional
  • Olahraga
  • Politik
  • Parlemen
  • Regional
  • TNI / POLRI
  • Seni & Budaya
  • Kronik

© 2022 Eljabar.com - Portal Berita Terupdate & Terpercaya..