ADHIKARYA PARLEMEN
BANDUNG, elJabar.com — Ketersediaan infrastruktur menjadi kunci penting dalam mengejar target peningkatan ekonomi dalam beberapa tahun ke depan, termasuk di Jawa Barat.
Maka pembangunannya perlu dilakukan secara merata di semua wilayah agar konektivitas ekonomi bisa terbangun dengan baik. Oleh karena itu, hal ini harus menjadi perhatian bagi pemerintah, baik pusat maupun daerah.
Sehingga menurut Anggota Komisi 4 DPRD Jawa Barat, Prasetyawati, upaya peningkatan dukungan infrastruktur logistik untuk daya saing dan akselerasi pertumbuhan ekonomi Jawa Barat harus dilakukan secara optimal. Sementara untuk di Jabar, ekonomi berada di urutan ketiga terbesar di Indonesia.
“Untuk mengejar pencapaian itu, infrastruktur Jawa Barat harus digenjot lagi. Karena infastruktur Jabar menjadi kunci, juga agar bisa mendorong ekonomi nasional,” ujar Prasetyawati, kepada elJabar.com.
Sementara itu, pembangunan infrastruktur yang merata diperlukan antara utara dan selatan Jawa Barat. Kawasan selatan Jabar harus dipercepat lagi karena memiliki potensi pariwisata dan agrobisnis.
Namun untuk pengembangan Jabar selatan perlu dukungan infrastruktur, seperti pusat distribusi dan pelabuhan. Kemudian pembangunan jaringan telekomunikasi untuk pengembangan pariwisata. Memang ini membutuhkan anggaran yang cukup besar.
Untuk merealisasikan pembangunan infrastruktur di Jabar terutama wilayah selatan, menurut Prasetyawati, ada beberapa hal penting yang bisa direkomendasikan. Pertama dari sisi pembiayaan perlu didorong creative financing dengan skema pembiayaan memanfaatkan bank lokal dan asing.
“Penting adanya sinergisitas antar stakeholder dengan dibentuk gugus tugas untuk mengatasi berbagai persoalan di lapangan seperti pembebasan lahan dan lainnya. Dan berikutnya adalah pengelolaan ekonomi kawasan konservasi berbasis teknologi,” jelasnya.
Kemudian untuk menopang laju pertumbuhan transportasi dan pergudangan, perlu solusi untuk mempercepat sektor transportasi logistik ini. Beberapa kendala logistik saat ini yaitu persoalan infrastruktur yang mesti terkoneksi dengan pelabuhan dan bandara.
Kemudian persoalan komoditas, penyedia jasa logistik, regulasi dan birokrasi, serta sistem informasi rantai pasok yang baik.
“Pemerintah tidak hanya membangun infrastruktur tapi membangun integrasi antar moda sehingga bisa terhubung,” katanya.
Kebutuhan investasi sektor transportasi memang sangat besar juga, sehingga dibutuhkan skema pembiayaan lainnya. Seperti pembangunan tol, karena akses tol ini akan memberi dampak cukup besar dan efisiensi bagi masyarakat.
Misalnya keberadaan akses tol Cileunyi-Tasik, walaupun investasinya Rp 50 triliun, tapi ini akan memberi akses lebih luas untuk wilayah selatan Jawa Barat. Karena pembangunan infrastruktur untuk jalur logistik saat ini lebih banyak dibangun di bagian barat. Ada jalan tol, kereta api, dan pelabuhan.
“Padahal ekspor terbesar selama ini dari Jabar,sehingga sangat penting Jabar memiliki banyak pelabuhan sendiri,” ungkapnya.
Selain itu, juga harus memperhatikan Jabar bagian timur, karena banyak potensi yang cukup lengkap juga di sana. Apalagi industri pengolahan bisa tumbuh sampai 41%, sedangkan transportasi dan pergudangan hanya tumbuh 5%,” katanya.
Menurut Prasetyawati yang juga merupakan Anggota Fraksi Gerindra, perlu ada sesuatu yang sangat menarik, sehingga investasi bisa datang ke Jabar timur, utara atau selatan.
“Jabar perlu dibangun infrastruktur logistik yang terintegrasi untuk menekan biaya. Namun harus sesuai dengan karakteristik industri komoditas. Manfaatkan minat investasi di Jabar dengan memaksimalkan regulasi yang tidak berubah,” pungkasnya. (muis)