Regional

Mempertahankan Kemantapan Jalan, Ruas Jalan PPK 1.3 Jatim Ditangani

MALANG, eljabar.com — Pekerjaan kontraktual preservasi jalan Jolosutro-Balekambang-Sendangbiru-Talok senilai Rp.15.701.000.00 TA 2020 yang bersumber dari APBN sudah diserahterimakan.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.3 Jatim, Fahrudin menjelaskan bahwa untuk mempertahankan kualitas kemantapan jalan pihaknya telah membentuk beberapa tim yang akan menyisir sejumlah kerusakan di ruas jalan Jolosutro-Balekambang-Sendangbiru-Talok yang menjadi kewenangannya.

Mempertahankan Kemantapan Jalan Ruas Jalan PPK 2Tim tersebut melakukan penyisiran lobang jalan maupun permukaan jalan yang bergelombang. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan kondisi jalan agar tetap mantap sehingga menunjang sektor transportasi dan distribusi di wilayah selatan Jatim yang makin berkembang.

Sementara untuk kegiatan pemeliharaan rutin pada ruas jalan nasional Jolosutro-Balekambang-Sendangbiru-Talok juga banyak menyerap tenaga kerja dengan sistem padat karya tunai (PKT). Legiatan yang melibatkan warga sekitar lokasi pekerjaan itu diharapkan akan meningkatkan daya beli masyarakat.

“Upahnya sesuai ketetapan UMK setempat dan langsung dibayarkan melalui rekening masing-masing pekerja,” tegas Fahrudin.

Mempertahankan Kemantapan Jalan Ruas Jalan PPK 1 1Beberapa kalangan menilai kinerja satuan kerja pelaksanaan jalan nasional patut diapresiasi. Penilaian itu tak lepas dari upaya yang dilakukan oleh BBPJN Jatim-Bali dalam menjaga dan meningkatkan kemantapan jalan.
Sebab, kebijakan refocusing dan realokasi anggaran pasca pandemi Covid-19 tidak mengubah orientasi pelaksanaan kegiatan menjaga kemantapan jalan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

Penilaian tersebut diungkapkan oleh Caesar Pranawangsa, peneliti kebijakan publik dari Surabaya Institute Governance Studies (Sign Studies), Selasa (30/03/2021).

“Kinerja satuan kerja pelaksanaan jalan nasional di lingkup BBPJN Jatim-Bali patut kita hargai. Dalam situasi dan kondisi yang menuntut adaptasi terhadap kehidupan baru, mereka konsisten menjaga kondisi ruas jalan nasional tetap mantap,” kata Caesar.

Kritik dan keluhan masyarakat atas kualitas kondisi jalan tentu masih ada. Bagi publik, hal ini tentu akan dijadikan indikator kinerja pelayanan jalan nasional.

Mempertahankan Kemantapan Jalan Ruas Jalan PPKNamun demikian, beberapa pihak mengharapkan agar pelaksanaan penangananan ruas jalan nasional Jolosutro-Balekambang-Sendangbiru-Talok benar-benar sesuai ketentuan sehingga sesuai dengan rencana usia layanan dan usia teknis jalan yang telah ditetapkan.

Sementara, berdasarkan data Masyarakat Transportasi Indonesia (MMTI) penyebab terjadinya lobang jalan disebabkan oleh berbagai faktor.

Selain luapan air akibat banjir, beban angkutan yang berlebih (over load) maupun kelebihan dimensi kendaraan (over dimesion) pengangkut barang juga menjadi pemicu terjadinya lobang jalan.

Menyoal terjadinya lobang di sejumlah ruas jalan nasional, pendiri Badan Kesatuan Aksi Mahasiswa (BAKM) Pasundan, Mohis berpendapat bahwa kerusakan jalan merupakan persoalan yang sangat kompleks.

Menurut Mohis, penanganannya membutuhkan keterlibatan seluruh stake holder transpotasi dan pihak lainnya. Selama ini, pengawasan atas kelebihan muatan dan kelebihan dimensi kendaraan pengangkut barang maupun orang belum efektif berjalan.

Masih banyak ditemukan jenis kendaraan pengangkut barang maupun orang yang melanggar ketentuan batas maksimal daya angkutnya. Tapi penindakan dan pengawasannya masih belum optimal.
Kondisi ini diperburuk oleh kesadaran masyarakat pengguna jalan yang rendah akan faktor keselamatan dan keamanan transportasi.

“Kemantapan jalan itu bukan hanya menjadi tanggungjawab penyelenggara jalan akan tetapi menjadi tanggungjawab kolektif dari multi stake holder, terutama pengguna jalan,” pungkas Mohis, Minggu (04/04/2021). (luq)

Show More
Back to top button