“Kita tidak akan maju kalau tidak menguasai teknologinya dan berharap faktor consumption-nya saja,” tegasnya.
Oleh karena itu, pada kesempatan tersebut Resvani mengajak para ahli dan akademisi perguruan tinggi untuk turut berpartisipasi pada arah dari pembangunan dengan menjadikan Indonesia sebagai negara kunci dalam mengatur ritme supply chain mineral secara Global agar rencana di 2045 menjadi negara maju dapat tercapai. Termasuk diantaranya menciptakan sumber daya manusia yang kompeten dan berdaya saing di tengah investasi industri dan pengembangan energi baru terbarukan.
“Hari ini saya mau mengajak, bedakan cara sudut pandang kita dulu di kampus dengan sekarang. Dulu kan adik-adik mahasiswa dididik tujuannya untuk nanti bisa kerja, tapi sekarang orientasinya sudah berbeda. Jadi, bagi lulusan perguruan tinggi jangan hanya melahirkan lulusan untuk bisa diterima kerja, itu ngga cukup.