Meskipun terjadi insiden kecil, semangat Pj Bupati Maybrat tetap tinggi. Ia menanggapi kejadian tersebut dengan positif, menganggapnya sebagai bagian dari perjuangan untuk memajukan Kabupaten Maybrat.
“Ini adalah pengingat bagi kita semua bahwa dalam proses pembangunan, kita akan menghadapi berbagai tantangan. Namun, dengan semangat kolaborasi dan ketekunan, kita bisa mengatasinya,” ujar Bernhard.
Kejadian di perjalanan pulang itu juga menegaskan pentingnya prioritas pada perbaikan infrastruktur dalam RKPD 2025. Hal ini semakin mempertegas komitmen pemerintah kabupaten untuk menciptakan akses yang lebih baik bagi semua warga Maybrat, terutama di daerah-daerah terpencil.
Acara Musrenbang di Jembatan Atrako dan insiden yang terjadi sesudahnya menjadi simbol dari perjalanan pembangunan Kabupaten Maybrat. (Abas)