PAMEKASAN, eljabar.com – Fenomena hidrometeorologi yang melanda Jawa Timur dalam sepekan terakhir, hsrus menjadi perhatian serius. Fenomena yang bisa menyebabkan bencana banjir dan daya rusak ini seharusnya bukan lagi sebagai peristiwa biasa-biasa saja dan disertai dengan seremoni tim atau satuan tugas (Satgss) banjir. Menghadapi fenomena yang rutin terjadi tersebut memerlukan cara-cara yang tidak lagi bersifat struktural saja.
Berdasarkan data waspada cuaca ekstrim yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo, hanya berfungsi tak lebih sebagai peringatan dini.
Data-data BMKG tersebut menginformasikan perkiraan potensi cuaca ekstrim di wilayah Jawa Timur, sehingga dampak dan resiko yang akan dialami masyarakat bisa dimitigasi.