SUMEDANG, eljabar.com — Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sumedang, dr. Agus Rasjidi menyatakan, bahwa stok darah di PMI Sumedang selama pandemi Covid-19 mengalami penurunan bahkan bisa dikatakan kosong.
“Banyak faktor yang mengakibatkan terjadinya penurunan stok darah di masa pandemi Covid-19 ini, seperti, pembatasan sosial, penerapan protokol kesehatan dan hal lainnya sehingga, aktifitas masyarakat yang telah rutin melakukan donor harus menundanya,” ujar Agus kepada wartawan di Sumedang, Selasa (14/07/2020).
Kendati stok darah tidak memadai, terang Agus, PMI Sumedang terbantu dengan mendapatkan donor pengganti dari keluarga pasien talasemia atau pasien yang rutin cuci darah.
“Kondisi kekurangan stok darah selama pandemi Covid-19, terjadi hampir disetiap kabupaten/kota di Jawa Barat bahkan, jumlah pendonor pun mengalami penurunan,” katanya.
Menurut Agus, masyarakat yang melakukan donor darah ditengah pendemi rata rata per harinya PMI Sumedang hanya mendapatkan 10 sampai 20 labu.
“Kondisi stok darah sekarang dinilai sangat tidak aman. Idealnya kami menyimpan 1.200 sampai 1.500 labu tiap bulan. Dan kebutuhan dalam sehari minimal harus mengantongi 40 sampai 60 labu,” katanya. (Abas)