Dirinya berpesan, agar museum pers yang akan didirikan di Kota Bandung ini bukan hanya tentang bagaimana mengoleksi dan menampilkan benda-benda dan cerita sejarah kiprah media di masa lalu saja. Tapi harus bisa menjadi tempat untuk selalu menghidupkan semangat kemerdekaan dan kebebasan pers di tanah air.
Selain itu, kehadiran Museum Pers bukan hanya menjadi situs penting bagi kalangan pers saja. Tapi harus menjadi ruang publik yang mengedukasi masyarakat serta memfasilitasi bagi siapapun dalam mengekspresikan kebebasan.
“Aktifitas di dalam museum harus jadi perhatian. Sehingga museum bisa hidup dan berbicara. Museum memberi edukasi kepada publik, jadi wahana atau ruang yang memfasilitasi siapapun mengekspresikan. Karena kebebasan berpendapat adalah milik masyarakat,” ujar Noe Firman.