Karena menurutnya, penggagas dan pengelola museum harus menyadari perubahan paradigma dari sebuah bangunan museum. Paradigma masa lalu, museum dibangun berdasarkan dan tujuan untuk menunjukan legitimasi pencapaian pribadi atau privat oriented.
Namun paradigma Museum saat ini sudah berubah, pengelola museum harus bisa menangkap kebutuhan dan keinginan publik atau masyarakat secara luas. Baik konten maupun materi atau benda yang akan ditampilkan dalam sebuah museum.
“Jadi paradigma Museum hari ini sudah berubah menjadi _public oriented_ bukan _privat oriented_ lagi. Harus bisa menampilkan alasan kenapa masyarakat memerlukan museum pers?,” ungkapnya.
Namun dirinya juga meyakini, dengan kekayaan sejarah dan catatan peristiwa serta pergerakan pers di Jawa Barat saat masa pra dan pasca kemerdekaan menjadi nilai atau daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk menjelajahi bagaimana peran pers dan nilai-nilai yang dibawa dalam mengawal kemerdekaan Republik Indonesia.