BANDUNG, eljabar.com — Perusahaan Darah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung, Rabu (11/9/2019) hingga esok hari, Kamis (12/9/2019). sedang melakukan pengurasan Instalasi Pengolahan Air Badak Singa. Dengan demikian kapasitas produksi air pada hampir seluruh pelangga PDAM Tirtawening akan terganggu. Direktur Utama PDAM Tirtawening, Sonny Salimi mengatakan, pihaknya sedang melakukan pengurasan Instalasi Pengolahan Air Badak Singa, hal itu dilakukan guna membuang lumpur pada jalan air pipa yang sudah tinggi. Lumpur tersebut mengakibatkan kapasitas produksi air kepada pelanggan terganggu.
“Akibat dari kegiatan ini tentunya kapasitas produksi kita menjadi terganggu antara 400 sampai500 liter. Berarti kita akan kehilangan, tentunya pada pelanggan air minum kita, ada gangguan kira-kira sampai besok menjadi lebih kecil alirannya atau gilirannya lebih panjang,” ujarnya yang dikutip saat On Air di Radio PR FM 107.5 News Channel, Rabu (11/9/2019).
Menurutnya, jadwal pengurasan air tidak bisa diprediksikan karena disesuaikan dengan keadaan pipa. Jika semakin banyak sedimentasinya, lanjut Sonny, maka frekuensi pengurasannya akan lebih sering.
“Pembersihan rutin tidak bisa prediksi kapan dilakukannya, disesuaikan jika sudah tinggi lumpurnya, semakin banyak sedimentasinya maka semakin cepat frekuensi pengurasannya. Kita lakukan hari ini karena sudah cukup mengganggu aliran masuk kedalam pipa,” paparnya
Pihaknya mengimbau jika ada masyarakat yang membutuhkan suplai air, maka segera hubungi PDAM. Sonny menyebut pihaknya pun telah menyediakan layanan interaksi bagi warga yang hendak meminta bantuan air bersih.
“Teknis bisa melalui Whastapp atau medsos, minimal 10 keluarga yang terdampak dan tentukan siapa kordinator yang akan membagikannya. Nanti kita suplai 1 tangki sekitar 4000 sampai 5000 liter,” tutupnya. **