ADIKARYA PARLEMEN
BANDUNG, Eljabar.com — Dalam upaya mendukung peningkatan daya saing industri nasional, percepatan pembangunan di daerah-daerah saat ini, memang menjadi perhatian pemerintah pusat. Termasuk di antaranya pembangunan ekonomi di Jawa Barat.
Dari sisi geografi, Provinsi Jawa Barat berdekatan dengan Provinsi DKI Jakarta yang merupakan pusat pemerintahan dan ekonomi nasional. Sehingga percepatan pembangunan ekonomi di Jawa Barat jadi begitu sangat penting.
Sehingga dengan posisi strategis ini, dapat dijadikan sebagai pusat pasar, keuangan dan permodalan, serta pengembangan teknologi.
Anggota Komisi 2 DPRD Jawa Barat, Mirza Agam, melihat Provinsi Jawa Barat juga mempunyai keunggulan sumber daya manusia (SDM). Dimana jumlah penduduk Jawa Barat merupakan yang terbesar di Indonesia, sehingga merupakan potensi yang besar pula, baik sebagai faktor produksi maupun pasar.
Kualitas SDM Jawa Barat juga mencukupi dan ditunjang oleh banyaknya perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta. Sehingga dengan segala potensi yang dimiliki oleh Jawa Barat, percepatan pembangunan ekonomi menjadi sebuah keharusan untuk segera digenjot. Baik oleh pusat maupun oleh Pemprov Jawa Barat itu sendiri.
“Ini penting adanya percepatan pembangunan ekonomi. Banyak potensi yang kita miliki. Keunggulan-keunggulan tersebut harus terus dimanfaatkan dalam rangka mendorong pembangunan ekonomi di Jawa Barat,” ujar Mirza Agam, kepada elJabar.com.
Oleh karena itu, dalam upaya mendorong akselerasi pembangunan itu, Mirza Agam mengungkapkan beberapa strategi utama untuk mempercepat pembangunan ekonomi Jawa Barat.
Mulai dari pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi baru, mendorong partisipasi dunia usaha dalam pembangunan infrastruktur, percepatan proses pengambilan keputusan pemerintah, mendorong peningkatan daya saing Kabupaten/Kota, hingga meningkatkan integrasi pasar domestik.
Dalam upaya menjalankan strategi tersebut, akselerasi pembangunan ekonomi harus juga difokuskan pada penataan lingkungan perkotaan dan perdesaan yang lebih baik.
“Penataan ini dilakukan melalui pembangunan pemukiman beserta fasilitas pendukungnya, seperti air bersih, sarana dan prasarana lingkungan, pengolahan air limbah, drainase perkotaan, sampai dengan tempat pembuangan sampah,” papar Mirza Agam.
Kemudian strategi lainnya adalah dengan mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi, melalui revitalisasi dan pengembangan kawasan industri di sejumlah daerah, seperti Bekasi, Karawang, Purwakarta, Majalengka, Subang, Sukabumi hingga di Jawa Barat bagian Selatan.
Lalu untuk pengembangan teknologi dan kualitas SDM dilakukan melalui pegembangan teknologi, dilakukan pada pusat-pusat pertumbuhan industri yang dilengkapi dengan pusat inovasi.
Strategi berikutnya adalah peningkatan daya saing kabupaten/kota melalui pengembangan kompetensi inti industri kabupaten/kota, dan reformasi birokrasi untuk mendukung investasi dan pengembangan usaha.
Upaya pembangunan ekonomi Jawa Barat selama ini dikatakan Mirza Agam, masih belum merata secara signifikan. Terjadi disparitas pembangunan ekonomi, antara Jawa Barat bagian selatan dengan Jawa Barat bagian utara.
“Oleh karena itu untuk percepatan dan pemerataan, akselerasi pembangunan ekonomi Jawa Barat tidak dapat sepenuhnya diserahkan pada mekanisme pasar,” tandasnya.
Sementara itu peran pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi/kabupaten/kota di Jawa Barat, sangat diperlukan untuk mendorong pembangunan ekonomi yang lebih berkeadilan dan merata di seluruh wilayah.
“Maka keseimbangan antara peran pemerintah dan kekuatan internal yang dimiliki Jawa Barat, harus menjadi kekuatan pendongkrak dalam percepatan pembangunan ekonomi,” pungkasnya. (Muis)