Pengembangan Potensi Pariwisata Jawa Barat: Dorong Pemerataan dan Kolaborasi Strategis

ADHIKARYA PARLEMEN
BANDUNG, elJabar.com — Jawa Barat terus memperkuat posisinya sebagai destinasi wisata unggulan nasional. Pemerintah provinsi bersama DPRD Jawa Barat berkomitmen mengembangkan sektor pariwisata secara inklusif dan berkelanjutan.
Wakil Ketua Komisi 2 DPRD Jawa Barat, Lina Ruslinawati, menegaskan pentingnya pemerataan pembangunan pariwisata di seluruh wilayah Provinsi Jawa Barat untuk memastikan manfaat ekonomi dirasakan secara luas.
Lina Ruslinawati menyoroti perlunya pengembangan destinasi wisata di sejumlah wilayah seperti Cirebon Raya, Priangan Timur dan Jawa Barat bagian selatan. Langkah ini bertujuan mengurangi konsentrasi wisatawan di kawasan Bandung Raya dan Puncak Bogor, yang selama ini menjadi magnet utama.
“Pemerataan destinasi wisata akan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan mengurangi tekanan infrastruktur di daerah yang sudah padat,” ujar Lina Ruslinawati, kepada elJabar.com.
Untuk mendukung hal tersebut, penguatan infrastruktur menjadi prioritas. Pembangunan dan perbaikan akses jalan menuju destinasi wisata, serta penyediaan fasilitas penunjang seperti pusat informasi dan akomodasi yang memadai, diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan wisatawan dan memperpanjang lama tinggal mereka.
Pengembangan infrastruktur transportasi menurut Lina Ruslinawati, menjadi kunci dalam mendukung pertumbuhan sektor pariwisata. Keberadaan Bandara Internasional Kertajati dan kereta cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) memberikan kemudahan akses bagi wisatawan domestik dan mancanegara.
“Namun, masih diperlukan pengembangan akses transportasi lanjutan yang menghubungkan bandara dan stasiun kereta dengan destinasi wisata utama di berbagai wilayah Jawa Barat,” katanya.
Lina Ruslinawati, menekankan pentingnya pengembangan infrastruktur pendukung ini. Akses menuju beberapa destinasi wisata masih memerlukan pengembangan lebih lanjut.
“Kami akan mendorong agar feeder-feeder akses transportasi dapat terbuka dan menjangkau seluruh objek wisata,” ujarnya.
Kemudian peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor pariwisata harus menjadi fokus utama juga. Pelatihan dan sertifikasi bagi pemandu wisata, pengelola destinasi, serta pelaku usaha pariwisata lainnya diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme dan pelayanan kepada wisatawan.
Selain itu, pengembangan muatan lokal dalam destinasi wisata, seperti pusat perbelanjaan yang menampilkan produk khas daerah dan wadah bagi UMKM, sangat penting untuk memperkuat identitas budaya lokal dan memberikan pengalaman unik bagi wisatawan.
“Ini sangat penting, karena ini juga akan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan pelestarian budaya,” imbuhnya.
Pengembangan potensi pariwisata di Jawa Barat pada tahun 2025 menunjukkan komitmen kuat dari pemerintah provinsi dan DPRD untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor ini. Dengan strategi pemerataan destinasi, penguatan infrastruktur, kolaborasi dengan stakeholder, serta pengembangan SDM dan muatan lokal, Jawa Barat optimistis dapat mencapai target kunjungan wisatawan dan menjadikan pariwisata sebagai pilar utama pembangunan daerah.
Lina Ruslinawati, menegaskan bahwa keberhasilan pengembangan pariwisata tidak hanya diukur dari jumlah kunjungan, tetapi juga dari dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat.
“Pariwisata yang berkembang harus mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal dan melestarikan budaya serta lingkungan,” pungkasnya. (muis)