Pengendalian dan Perlindungan Lingkungan Hidup di Jawa Barat

ADHIKARYA PARLEMEN
BANDUNG, elJabar.com – Masalah lingkungan hidup di Jawa Barat masih menjadi perhatian utama berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, akademisi, hingga masyarakat sipil.
Anggota Komisi 4 DPRD Jawa Barat, Daddy Rohanadi, menegaskan pentingnya sinergi antara regulasi, pengawasan, dan partisipasi publik dalam pengendalian serta perlindungan lingkungan hidup di provinsi Jawa Barat.
Menurut Daddy Rohanadi, Jawa Barat menghadapi tantangan lingkungan yang kompleks, terutama akibat tekanan pembangunan yang pesat dan pertumbuhan penduduk yang tinggi.
“Kita ini sedang berada di titik kritis. Jika tidak ada langkah pengendalian yang terukur dan terstruktur, dampak lingkungan bisa tidak terkendali,” tegas Daddy Rohanadi, kepada elJabar.com.
Daddy juga menyoroti beberapa isu krusial, seperti pencemaran sungai, alih fungsi lahan, dan pengelolaan sampah yang belum maksimal. Sungai-sungai besar seperti Citarum, Ciliwung, dan Cimanuk mengalami pencemaran berat akibat limbah industri dan rumah tangga.
“Ini bukan hanya isu lingkungan, tapi sudah menjadi persoalan kesehatan masyarakat,” ujar Daddy.
Selain itu, alih fungsi lahan dari hutan menjadi pemukiman dan kawasan industri, menurut Daddy, turut memperburuk daya dukung lingkungan. Ketika hutan dibabat habis, bencana seperti banjir dan tanah longsor jadi semakin sering terjadi.
“Ini akibat dari perencanaan tata ruang yang belum mengintegrasikan prinsip keberlanjutan,” tambahnya.
Dalam konteks perlindungan lingkungan, Daddy Rohanadi menekankan pentingnya penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku pencemaran dan perusakan lingkungan. Ia mengapresiasi langkah-langkah penindakan yang telah dilakukan oleh Gubernur Dedi Mulyadi, namun menurutnya masih banyak kasus yang belum tersentuh.
“Saya mendukung sepak terjang gubernur sekarang. Penegakan hukum memang harus lebih serius lagi. Jangan sampai pelaku kejahatan lingkungan merasa aman karena minimnya pengawasan atau lemahnya sanksi. Kita butuh efek jera,” tandasnya.
Di sisi lain, ia juga mendorong peningkatan peran serta masyarakat dalam menjaga lingkungan. Program edukasi dan kampanye publik harus ditingkatkan, terutama di kalangan generasi muda.
“Kesadaran lingkungan harus ditanamkan sejak dini. Ini bukan tugas pemerintah saja, tapi tugas kita semua,” ungkap Daddy.
Ia pun memberikan apresiasi terhadap beberapa inisiatif lokal yang berhasil menggerakkan masyarakat untuk menjaga lingkungan, seperti program bank sampah, revitalisasi DAS oleh komunitas lokal, hingga sekolah-sekolah yang mengusung konsep sekolah hijau.
Ke depan, Daddy Rohanadi berharap pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Jawa Barat dapat memperkuat kebijakan pembangunan berkelanjutan. Ia menilai perlu adanya penguatan koordinasi antarinstansi serta peningkatan anggaran untuk program lingkungan.
“Lingkungan hidup adalah warisan untuk anak cucu kita. Jangan sampai kita meninggalkan bumi yang rusak karena lalai menjaga keseimbangan alam,” pungkasnya. (muis)