SUKABUMI, eljabar.com — Pemerintah Kota Sukabumi terus berupaya untuk meningkatkan indek literasi masyarakat. Meskipun saat ini, indek yang dimaksud tersebut saat ini di Kota Sukabumi masih tergolong rendah atau sebesar 39,68 persen.
“Rendahnya indek literasi masyarakat, menjadi tantangan bagi kami untuk meningkatkan kembali tingkat literasi tersebut,” ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi usai membuka seminar peningkatan indeks literasi masyarakat untuk kesejahteraan dengan mengangkat tema pentingnya literasi bagi anak usia dini, bertempat di Gedung Juang 45 Kota Sukabumi, Selasa (11/10/2022).
Makanya, upaya percepatan literasi dengan digitalisasi untuk dilakukan transformasi perpustakaan. Perpustakaan harus berubah bukan hanya tempat mencari buku dan tempat membaca buku.
Akan tetapi, kata Fahmi, bertrasnformasi bukan hanya perpustakaan biasa-biasa saja harus memiliki semangat inklusif sosial dalam artian meningkatkan kesejahteraan berbasis perpustakaan.
“Perpustakaan menjadi tempat meningkatkan ekonomi warga setempat dengan menggandeng pelaku UMKM,” ucapnya.
Lebih lanjut, Fahmi menerangkan, di Kota Sukabumi ada sebanyak 314 perpustakaan baik tingkat kota kelurahan, sekolah dan sarana publik Kolecer, dan galeri literasi.
Selain itu di masa pandemi, digulirkan Cendol atau cerita dongeng online yang dilakukan ketika perpustakaan tutup dan sampai sekarang masih berlangsung serta inovasi Sahabat Geulis dan Kolecer.
Pada kesempatan tersebut, diserahkan 8 sertifikat akreditasi perpustakaan, diantaranya untuk Perpustakaan SMAN I Kota Sukabumi yang memperoleh Akreditasi A dan Perpustakaan SMPN 15 yang menyandang akreditasi C. (Anne)