Perayaan Hari Raya Imlek Tahun Ini di Sumenep Ditiadakan
SUMENEP, – Jutaan orang di belahan dunia tak terkecuali di negara Indonesia termasuk Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, setiap tahunnya akan menggelar acara terpenting dalam kalender China, yakni Hari Raya Imlek.
Seperti biasa, hari penting dalam kalender cina atau dikenal dengan Festival Musim Semi itu biasa digelar selama beberapa lama sejak Malam Tahun Baru Imlek, setiap tahunnya pada tanggal 12 Februari.
Biasanya festival itu digelar dengan beberapa kegiatan seperti acara ibadah di setiap kalenteng, hingga mengunjungi para kerabat terdekat. Dimulai dari tanggal 11 Februari, malam tahun baru Imlek, perayaan paling penting masyarakat Tionghoa.
Selanjutnya pada 12 Februari, Hari Tahun Baru Imlek, biasanya umat Tinghoa mengunjungi keluarga dan saling memberikan hadiah, berbentuk uang dan hadiah yang dibungkus dalam amplop merah yang bermakna menangkal kejahatan.
Hal tersebut merupakan kebiasaan orang-orang keturunan Tionghoa di Tahun Baru Imlek sebelum pandemi Covid-19 melanda.
Akan tetapi pada tahun 2021 ini, perayaan Tahun Baru Imlek akan tampak berbeda, bahkan sampai ada perayaaan hari penting keturunan Tionghoa tersebut ditiadakan.
Dengan adanya peraturan jaga jarak dan penerapan Pembelakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada masa peandemi ini majadi salah satu sebab perayaan Imlek di kota keris ini ditiadakan pada tahun ini
“Tahun ini, Hari raya Imlek, di Klenteng Sumenep tak ada kegiatan perayaan,” kata Ketua Pengurus Kalenteng ‘Pao Sian Lin Kong’ Sumenep, Seno, pada media ini saat dikonfimasi, Kamis (11/02/2021).
Biasanya, lanjut Seno, masyarakat keturunan Tionghoa di kabupaten yang berlambang kuda terbang ini, pada tahun baru Imlek melaksanakan perayaan ibadah hingga berkunjung pada kerabat sesuai tradisi dan kebudayaan ummat Tionghoa.
“Kami berserta ummat Tinghoa yang lain setuju, mematuhi anjuran pemerintah, perayaan Imlek tahun ini dirayakan di rumah masing-masing,” tambahnya.
Pihaknya berharap, pandemi covid-19 cepat seselai, supaya kegiatan keagamaan kedepannya bisa berlangsung sesuai dengan adat dan tradisi sesuai dengan keyakinan umat beragama masing-masing.
“Semuga Pandemi ini, cepat usai lah, biar kita semua bisa menjalankan aktivitas seperti sedia kala,” tutupnya. (ury)