ADIKARYA PARLEMEN
BANDUNG, elJabar.com — Pencapaian realisasi program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) sampai September 2022 mencapai sebesar 84.000 unit, dari target 100.000 unit sebagaimana yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Derah (RPJMD) 2018-2023 (lama).
Prasetyawati bersama dengan anggota Fraksi Gerindra lainnya di DPRD Jabar, mendorong untuk tahun 2023 ini agar sepuluh ribu unit Rutilahu bisa direalisasikan. Pasalnya, masih banyak masyarakat Jawa Barat yang membutuhkan program Rutilahu.
“Masih banyak masyarakat Jawa Barat yang membutuhkan program Rutilahu ini dan tugas dari Komisi 4 adalah untuk mendorong dan memperjuangkan agar bisa terwujud,” ujar Prasetyawati, kepada elJabar.com.
Masyarakat penerima manfaat Rutilahu di Provinsi Jabar, akan terus bertambah setiap tahunnya. Jumlah bantuan Rutilahu untuk tahun 2023 mencapai 10.000 unit yang ditargetkan Pemprov Jabar.
Meski Anggota Komisi 4 DPRD Jabar ini menilai seharusnya angka jumlah bantuan Rutilahu ini bisa mencapai 25.000 unit hingga 2023 mendatang.
“Program Rutilahu perlu dimaksimalkan baik dari jumlah sasaran masyarakat yang menerima manfaat maupun dari besaran alokasi dana. Selain itu, juga akan diperjuangkan supaya syarat bantuan Rutilahu bagi masyarakat penerima manfaat dipermudah,” jelasnya.
Pasalnya, merujuk pada evaluasi atas program Rutilahu yang sudah direalisasikan di tahun-tahun sebelumnya, ada hal yang mesti dibenahi dalam program rutilahu tersebut.
Mulai dari persyaratan sebagai penerima manfaat dan juga hingga besaran anggaran untuk setiap unitnya, harus dipikirkan lagi. Sehingga anggaran yang diberikan untuk setiap unitnya tidak nanggung.
“Yang menjadi persoalan, masih belum tertanganinya kebutuhan pembangunan Rutilahu. Yaitu masih banyaknya rumah tak layak huni yang masih ditempati masyarakat. Persoalan lainnya, pagu anggaran yang disiapkan banyak yang tak sebanding dengan biaya untuk memperbaiki rumah,” katanya.
Sementara itu, berdasarkan hasil pemantauan Prasetyawati di Kabupaten Bogor, pelaksanaan program Rutilahu terbilang sukses. Hal ini menurutnya berkat kolaborasi dan sinergitas yang saat ini sudah terbangun.
Pelaksanaan program Rutilahu menurut Prasetyawati, kendati dalam suasana keterbatasan anggaran, ternyata tidak mematahkan semangat dari seluruh stakeholder untuk menyelesaikan program itu secara tuntas.
Dalam peninjauan legislatif Jabar, di Kabupaten Bogor realisasi pembangunan rutilahu, tidak hanya sukses dari hadirnya pembangunan fisik yang berwujud rumah masyarakat hasil perbaikan.
“Tapi juga di Kabupaten Bogor, pembangunan rutilahu ada kemajuan lain yaitu dari aspek sosial masyarakat. Kehadiran program rutilahu di Kabupaten Bogor telah menumbuhkan semangat bergotong royong dari seluruh masyarakat untuk menyelesaikan rutilahu,” pungkasnya. (muis)