SURABAYA, eljabar.com — Pelaksanaan program padat karya tunai (PKT) yang dicanangkan Kementerian PUPR di sejumlah ruas jalan nasional di Jawa Timur disambut antusias masyarakat.
Sejumlah mayarakat yang terserap program tersebut mengaku antusias untuk dapat terlibat pelaksanaannya. Yasin, warga Desa Kuncen, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, menilai PKT revitalisasi saluran telah membantu ekonomi keluarga masyarakat yang mengalami penurunan penghasilan pasca pandemi covid-19 mewabah.
“Saya merasa terbantu oleh program itu setelah usaha warung kopi yang saya rintis sejak lama tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari keluarga,” ujar Yasin.
Revitalisasi saluran drainase sepanjang ruas jalan Km Cepu 0+658, km Sby 144+100 dan Km Sby 146+400 telah menyerap tenaga kerja yang berasal dari warga sekitar lokasi pekerjaan.
Penelusuran eljabar.com melihat besaran upah kerja yang diberikan kepada warga masyarakat yang terlibat dalam pekerjaan memenuhi standar upah minimum regional yang ditetapkan pemerintah.
Peneliti kebijakan publik dari Surabaya Institute Governance (Sign Studies), Rizkita Kriswanda, berpendapat PKT merupakan implementasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan perluasan cash for work (PKT) sudah sepatutnya harum memberikan stimulasi perekonomian masyarakat di tengah pandemi virus covid-19.
Selain memberdayakan perekonomian masyarakat, Ririz, sapaan akrab alumni Universitas Brawijaya itu menilai pembenahan drainase di ruas jalan nasional tersebut akan meningkatkan kualitas layanan jalan.
“Pelaksanaan program di Bojonegoro itu relatif baik dan dapat menjadi contoh pelaksanaan di tempat lainnya, khusunya di Jawa Timur,” imbuh Ririz.
Masih kata Ririz, drainase jalan nasional di Bojonegoro tersebut akan lebih optimal jika ditunjang oleh penataan drainase lingkungan yang juga membaik sehingga akan meniadakan genangan air di badan jalan yang kerap merusak lapisan-lapisan jalan jalan hingga berlobang.
“Saya meyakini padat karya tunai yang dilaksanakan di Bojonegoro melibatkan ribuan HOK (hari orang kerja) memberi dampak positif perekonomian. Kualitas drainase yang baik tentu akan menimbulkan impact bagi kemantapan jalan, usial layanan dan usia teknisnya sehingg pada akhirnya akan melancarkan arus distribusi logistik dan kebutuhan masyarakat lainnya,” tandas Ririz.
Pihaknya, ujar Ririz, akan ikut memantau pelaksanaan PKT itu agar out put dan out come program tersebut dapat memulihkan perekonomian masyarakat. (*wn)