SURABAYA, eljabar.com — Aroma praktik monopoli serta dugaan persekongkolan tercium dari pengadaan penanganan jalan terdampak erupsi Semeru.
Pengadaan penanganan ruas jalan sepanjang 2 kilometer pada tahun anggaran 2022 ini menggunakan metode e-purchasing.
Berdasarkan data yang dihimpun, nomor paket BMS-P2211-1944780 holding ruas jalan terdampak erupsi gunung Semeru sebesar Rp 2,53 milyar ini dilaksanakan oleh PPK 1.3 Provinsi Jawa Timur. Harga satuan dari paket tersebut sebesar Rp 400 ribu. Kode anggaran dari pengadaan berbasis e-purchasing 2409.CDC.001.329.FZ.523131.
Penyedia Jasa paket pengadaan milik Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Jawa Timur itu adalah PT Gala Karya yang beralamat di Jl. Jaksa Agung Suprapto IV No. 98, Gresik, Jawa Timur.
Koordinator Lingkar Pergerakan Multiple Data (Link Pemuda), Arshy Ibnu Alwahidi mengatakan berdasarkan data tersebut terbaca potensi penyimpangan pengadaan dengan metode e-purchasing ini ditunjukkan berdasarkan beberapa indikator dengan menggunakan metode fraud analysis.
Dari 5 Indikator Transaksi pada data itu menunjukkan 3 diantaranya memberikan nilai yang rendah meliputi Pengubahan Paket, Nilai Transaksi dan Monopoli Penyedia.
“Pada indikator ‘Monopoli Penyedia’ menunjukkan potensi kecurangan serta adanya praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat,” ujar Ibnu, Selasa (19/07/2023).
Selain itu, lokasi penyedia yang jauh dari lokasi berdampak pada biaya distribusi yang mahal atau suhu aspal yang berubah dari syarat yang ditentukan. Kondisi ini dapat mengakibatkan pengadaan menjadi tidak efisien.
“Kita akan desak pihak-pihak terkait untuk lebih serius bekerja dalam memberantas korupsi dari sektor pengadaan barang jasa pemerintah. Korupsi di sektor masih tinggi,” tuturnya.
PPK 1.3 Provinsi Jawa Timur David Rachmat Prabowo tak merespon data yang disodorkan eljabar. Lulusan Program Pasca Sarjana Fakultas Teknik UGM ini bergeming dan bungkam. (iwn/and/redaksi)