Potensi Perikanan Jawa Barat Jangan Menjadi Beban Ekologis

ADHIKARYA PARLEMEN
BANDUNG, elJabar.com — Potensi perikanan di Jawa Barat sangat strategis sebagai penopang ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat. Dengan pengelolaan yang berkelanjutan dan modern, sektor ini bisa menjadi salah satu tulang punggung ekonomi daerah dan nasional.
Jawa Barat, dengan garis pantai sepanjang 1.147 km dan wilayah pesisir yang luas, memiliki potensi perikanan yang sangat besar. Pada tahun 2025, sektor ini diproyeksikan akan berkontribusi sekitar Rp26 triliun terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Barat, meningkat signifikan dari Rp23 triliun pada tahun sebelumnya.
Pemerintah pusat berencana membangun 20.000 hektare tambak ikan budi daya di Jawa Barat pada tahun 2025. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan produksi dan kualitas hasil perikanan di wilayah pesisir, mulai dari pantai utara hingga pantai selatan.
Pemerintah daerah menurut Wakil Ketua Komisi 2 DPRD Jawa Barat, Lina Ruslinawati, mendorong hilirisasi sektor perikanan melalui pengembangan industri pengolahan ikan.
“Dengan fokus pada produk olahan ikan siap saji dan makanan kaleng, diharapkan produk perikanan Jawa Barat dapat menembus pasar nasional dan internasional, meningkatkan nilai jual dan membuka peluang kerja baru,” jelas Lina Ruslianwati, kepada elJabar.com.
Lina Ruslinawati, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha dalam mengembangkan sektor perikanan.
“Kami di DPRD akan mendukung kebijakan yang dapat meningkatkan investasi dan produksi perikanan, terutama di daerah selatan yang memiliki potensi besar namun belum dimanfaatkan secara optimal,” ujarnya.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) perlu memperkuat pengawasan terhadap penggunaan alat tangkap destruktif, serta menetapkan zona konservasi perikanan untuk menjaga keberlanjutan stok.
Namun disisi lain juga, fasilitas pelabuhan perikanan di banyak daerah masih minim. Kurangnya cold storage, jalan akses yang rusak, dan keterbatasan alat pengolahan pascapanen membuat nelayan dan pembudidaya sulit meningkatkan nilai tambah.
“Oleh karena itu, pembangunan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) modern, peningkatan fasilitas penyimpanan dingin, serta perbaikan akses jalan ke lokasi budidaya perlu segera diperbaiki. Ini semua tentu saja untuk meningkatkan daya saing produk perikanan Jawa Barat,” jelasnya.
Dengan potensi alam yang melimpah, dukungan teknologi, dan komitmen pemerintah serta DPRD, sektor perikanan Jawa Barat memiliki peluang besar untuk berkembang.
Melalui kolaborasi dan investasi yang tepat, sektor ini dapat menjadi pilar utama dalam perekonomian Jawa Barat, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Potensi perikanan Jawa Barat sangat luar biasa, baik dari sisi sumber daya alam, manusia, hingga pasar,” katanya.
Namun, untuk mengoptimalkannya secara berkelanjutan, tantangan lingkungan, tata kelola, dan kesejahteraan pelaku utama perikanan harus dijawab dengan kebijakan yang berpihak, berbasis data, dan melibatkan masyarakat.
“Tanpa itu, potensi besar ini justru bisa berubah menjadi beban ekologis dan sosial. Kini saatnya menjadikan perikanan bukan sekadar sektor ekonomi, tetapi juga bagian dari kedaulatan pangan dan kelestarian lingkungan,” pungkasnya. (muis)