Pemerintahan

Progres Spektakuler JJLS Kretek-Girijati Diterpa Isu Borepile Belum Terpasang Sesuai Rencana

BANTUL, eljabar.com – Proses pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) ruas Kretek-Girijati masih berlangsung. Pekerjaan konstruksi yang menghubungkan wilayah pesisir selatan Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunungkidul tersebut telah membukukan progres volume pekerjaan sebesar 75,05 persen per 20 April 2025. Capaian ini tumbuh signifikan di atas target rencana sebesar 69,17 persen.

PPK 1.2 Provinsi DIY, Ridwan Subarkah menyebut, capaian tersebut merupakan hasil dari pelaksanaan metode kerja yamg disiplin mengingat medan di lokasi pekerjaan yang cukup menantang.

“Lokasi proyek ini membentang di area pegunungan dan lereng sehingga kami harus membuat platform kerja khusus pada trase yang berkelpl dan menanjak,” kata Ridwan Subarkah, dilansir binamarga.pu.go.id. pada Jumat (2/5/2025), dan dikutip eljabar.com pada Kamis (3/7/2025).

Ridwan menambahkan, prestasi tersebut berhasil tercapai sebab penerapan metode kerja secara tertib, standard operstional procedure (SOP) serta sequence (urutan) pekerjaan yang ketat,

“Sehingga hal ini berdampak pada mutu pekerjaan yang tetap terjaga dan tepat waktu,” imbuhnya.

Di samping itu, proyek senilai Rp228 miliar ini juga memprioritaskan pemanfaatan material lokal.

“Hal ini sejalan dengan kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk mendorong penggunaan produk dalam negeri. Pengawasan mutu dan pengendalian waktu dilakukan melalui mekanisme monitoring dan evaluasi rutin antara employee, engineer dan kontraktor, ” ujarnya.

Selain aspek teknis, kata Ridwan, desain proyek ini juga menitikberatkan pada aspek lingkungan. Struktur borepile dipasang untuk menjaga kestabilan lereng disertai soil identification (identifikasi jenis tanah) tambahan sebelum pelaksanaan.

“Semuanya dilakukan untuk memastikan kesesuaian desain dengan kondisi aktual,” tuturnya.

Komitmen terhadap keberlanjutan juga diwujudkan melalui penghijauan lereng menggunakan erosion blanket (pengendali erosi) berbahan cocomesh dan metode vegetasi caplok.

Dari aspek sosial, Ridwan Subarkah mengaku mendapat dukungan penuh dari masyarakat di kawasan terdampak. Sosialisasi yang inklusif telah dilakukan sejak tahap persiapan untuk memastikan partisipasi aktif dari masyarakat. Pihaknya juga memastikan trase jalan ruas Kretek-Girijati tidak bersinggungan dengan situs budaya dan kawasan bersejarah tingkat lokal.

Pembangunan jalan ruas ini diharapkan memperkuat konektivitas kawasan pesisir selatan Provinsi DIY serta mendukung pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Karst Gunung Kidul dan Pansela Yogyakarta.

“Dengan tersambungnya jalan ini nantinya akses antar objek wisata akan semakin lancar sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan pesisir selatan Yogyakarta,” terangnya.

Namun demikian Barkah, sapaan akrabnya, enggan menanggapi tudingan pekerjaan pemasangan borepile di 38 titik lokasi yang disinyalir belum terpenuhi seluruhnya.

Hingga berita ini ditayangkan, PPK 1.2 Provinsi DIY belum mengklarifikasi tudingan tersebut. Bahkan, ada pihak tertentu yang menghubungi eljabar.com agar tidak mengali informasi ini lebih dalam. (Andi Setiawan)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Show More
Back to top button