Kronik

Puluhan Ribu Pasang Langsung Dipesan, Bupati Sumedang Resmikan Kampung Kaos Kaki

SUMEDANG, eljabar.com — Peresmian Kampung Kaos Kaki oleh Bupati Sumedang H. Dony Anmad Munir di Desa Cikondang Kacamatan Ganeas, Selasa (25/2/2020), ditandai dengan pemesanan kaos kaki oleh beberapa perangkat daerah yang dituangkan dalam perjanjian kerja sama antara Bumdes Asri dan perangkat daerah.

Diantara perangkat daerah yang memesan yaitu Dinas PMPTSP 450 pasang, Sekretariat Daerah 300 pasang, Diskoperindag UMKM 72 pasang, Dinas Pendidikan 6.336 pasang, dan beberapa perangkat daerah lainnya yang juga ikut memesan sesuai dengan jumlah pegawainya.

Hal tersebut sejalan dengan ajakan Bupati H. Dony Ahmad Munir untuk menggunakan produk asli Sumedang yang diawali dari kalangan aparatur pemerintah dalam rangka meningkatkan perekonomian warga melalui program One Village One Product, One Village One Company.

“Ini adalah bentuk dukungan kita untuk memasarkan produk kita sendiri. Kaos kaki itu pasarnya luas. Dari anak kecil sampai orang tua ada. Ini juga sejalan dengan salah satu Visi Misi Sumedang yakni Kreatif Ekonominya,” ujarnya.

Dikatakan bupati, jika saja 10.000 PNS di Sumedang memesan kaos kaki seharga Rl. 20.000,- dan sebanyak 20.000 siswa sekolah juga memesan dengan harga Rp. 10.000,-, maka akan ada uang bergulir sebesar Rp. 400 juta di Cikondang ini.

“Dengan jumlah tersebut tentu akan menggerakkan roda ekonomi masyarakat Cikondang. Inilah bentuk program yang disebut pro job, pro growth, dan pro poor,” tuturnya.

Di Desa Cikondang juga dipasang Wi Fi gratis sebagai sarana untuk memasarkan produk secara online.

“Kita juga inginkan ada digital marketing-nya juga. Oleh karena itu, dipasang Wi Fi sehingga jualannya bisa online juga. Kita juga mengundang ITB agar ikut mendampingi dalam pengembangannya,” ujarnya.

Ketua Gerakan Wirausaha Muda (Garuda) Nana Mulyana berharap agar seluruh ASN di Kabupaten Sumedang bisa menggunakan produk lokal, salah satunya kaos kaki.

“Dinas yang selalu menjadi pertama dalam penggunaan produk lokal adalah DPMPTSP. Pemesan pertama sepatu produk Desa Kaduwulung adalah DPMPTSP. Begitu juga sekarang, pesanannya sebanyak 450 pasang kaos kaki adalah yang pertama pula,” tuturnya.

Dikatakan Nana, Kampung Kaos Kaki adalah salah satu upaya untuk memberdayakan masyarakat dengan tidak berbasis bantuan.

“Kalau bergantung kepada bantuan, biasanya setelah diberikan, tidak ada kelanjutannya. Inginnya kita menjadi perusahaan mandiri yang dimiliki oleh BUMDes,” ucapnya.

Memperhitungkan akan membludaknya permintaan pasar, Nana menyarankan agar ke depannya di setiap rumah setidaknya ada satu mesin pembuat kaos kaki.

“Kalau sudah banyak orderannya, idealnya satu rumah punya satu mesin. Untuk membelinya bisa diatur atau nyicil dengan bunga ringan,” katanya.

Peresmian tersebut turut dihadiri oleh Wakil Bupati H Erwan Setiawan, unsur Forkopimda Kabupaten Sumedang, Sekretaris Daerah Herman Suryatman, Ketua TP PKK Susi Gantini, Ketua DWP Yanti Krisyana Dewi, para Kepala Daerah dan Camat se-Kabupaten Sumedang. (Abas)

Show More
Back to top button