Raih Perak Peparnas XVI Papua 2021, Atlet Catur Dari Sumenep Belum Dapat Perhatian Pemkab Sumenep
SUMENEP, eljabar.com – Atlet catur, Humaidi (49), warga Desa Payudan Nangger, Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, telah berhasil meraih medali perak di kejuaraan Catur Beregu Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) Papua XVI Papua 2021 lalu.
Kegiatan Peparnas XVI Papua terlaksana pada tanggal 2 hingga 15 November 2021 lalu.
Peparnas merupakan pekan olahraga yang diikuti oleh para atlet dengan kebutuhan khusus (penyandang disabilitas).
Humaidi merupakan penyandang disabilitas, namun dia menjadi pendorong atlet lain untuk terus mengasah kemampuannya di bidang catur.
“Alhamdulillah, saya dapat juara perak di Peparnas Papua XVI 2021 kemarin. Bukan karena pintar, tapi sudah rejeki. Semoga di tahun-tahun selanjutnya bisa dapat lagi. Syukur-syukur harus lebih dari perak tapi emas,” ungkap Humaidi, Rabu (05/01/2022).
Menurutnya meraih medali perak dalam perlombaan tingkat nasional tersebut tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Namun kata dia, ada berbagai proses untuk mencapainya, mulai daftar namanya yang sempat hilang di Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Piala Gubernur Jawa Timur, hingga tak disambut oleh pemerintah daerah saat ia pulang ke kota kelahiran membawa medali perak.
Dia mengaku sedikit kecewa, sebab di kabupaten-kabupaten lain jika ada warganya yang berprestasi mendapatkan banyak apresiasi dari Pemerintah Daerah, baik dari Bupati maupun Wali Kota.
Saat saya ada di Puslatda Jawa Timur, kebetulan tidak ada satupun pejabat yang dari Sumenep. Terus terang saja, saya merasa yatim saat itu,” cerita Humaidi.
Bahkan menurut dia, saat dirinya berangkat ke Papua tidak ada peran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep memberikan dukungan moral selain finansial.
”
Padahal saya sangat berharap ada pejabat yang hadir saat itu, minimal ada utusan Bupati,” tambahnya.
Namun dirinya tak patah semangat, dan tetap bersyukur, meski tidak ada pejabat Pemkab Sumenep yang hadir saat dirinya mendapatkan juara. Sebab pihak keluarga tetap setia menanti hingga pulang ke tanah kelahiran.
Dia bercerita hanya mantan Kepala Bidang (Kabid) Pemuda dan Olahraga (Pora) Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep yang memberikan apresiasi secara sukarela.
Sisi lain pihaknya berharap para atlet catur khusus penyandang disabilitas di Sumenep bisa hidup. Hal itu bisa dilihat dari adanya pembinaan dan pembibitan, sehingga ada hasil yang lebih bagus ke depan.
Dia melanjutkan bahwa mendali perak dalam perlombaan tingkat nasional tidaklah mudah, awal dirinya mendapatkan juara tersebut tentu melalui beberapa event perlombaan, dari mulai Piala Gubernur Jawa Timur yang menjaring tiga pemain terbaik pada bulan Mei 2021 lalu.
Mewakili Kabupaten Sumenep, dia mendapatkan juara 1 Puslatda Piala Gubernur Jawa Timur, dari sinilah dia mendapatkan delegasi Jawa Timur untuk bertandang ke Papernas Papua XVI 2021.
Saat menjadi peserta terbaik di Jawa Timur, dirinya mengaku mendapatkan sejumlah uang yang bertandatangan dari Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, sebesar Rp 1.500.000.
“Tapi apakah itu betul dari Bupati, saya kurang paham. Karena ingin bertemu saja sangat susah,” kata dia.
Terpisah, Kepala Disbudporapar Sumenep, Moh. Iksan, belum bisa memberikan tanggapan terkait altlet berprestasi tersebut, sebab saat dihubungi dirinya mengaku masih ada kegiatan rapat di kantornya.
“Saya masih ada rapat, mohon maaf,” singkat Iksan dalam pesan sosial media berupa WhatsApp. (ury)