Ratusan Warga Cicalengka Masih Mandi di Sungai yang Tercemar Limbah
Laporan : Kiki Andriana
KAB. BANDUNG, eljabar.com — Meski telah mengetahui Sungai Cibodas telah tercemar, ratusan warga Kp. Bojong Asih Desa Cicalengka Wetan, Kec. Cicalengka, Kab. Bandung, Jawa Barat, tetap memanfaatkan sungai tersebut untuk kebutuhan mandi, cuci, dan kakus (MCK). Padahal, limbah cair dari aktivitas pabrik telah mencemari aliran sungai tersebut.
Dalam keteranganya kepada kami, Oman (60) seorang warga RT 04 RW. 08 Desa Cicalengka Wetan, Kec. Cicalengka, Kab. Bandung menunjukan keprihatinannya, karena sejak kecil hingga usia senja warga di kampungnya tersebut masih mandi dan membuang air besar di Sungai.
“Saya prihatin dengan kondisi warga kampung Bojongasih, dari saya kecil sampai usia sudah tua renta masyarakat masih mandi di sungai,” kata Oman kepada eljabar.com saat ditemui di lokasi, Jumat (24/8/2018).
Menurut Oman, kondisi Sungai Cibodas saat ini tidak seperti dulu, kondisi sekarang sudah sangat kotor. tidak seperti puluhan tahun yang lalu, Pasalnya, di bantaran sungai sudah banyak bangunan pabrik dan rumah yang membuang limbah cair ke sungai Cibodas,” terangnya.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, lanjut Oman, warga kami menggunakan sumur gali. Sedangkan untuk mandi dan mencuci menggunakan air sungai.
“Memang kami sudah mendapat bantuan dari pemerintah untuk MCK, tetapi pembangunan MCK nya tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat. MCK banyak dibangun ditempat yang tidak sesuai, akhirnya tidak termanfaatkan oleh warga, seperti warga sini ya harus mandi lagi di sungai,” bebernya.
Hal senada dikatakan Widi Himawan (40) ketua RW. 08 Kp. Bojong Asih Desa Babakan Peuteuy Cicalengka, pihaknya membenarkan jika warganya masih mandi di sungai. Apalagi bila musim kemarau seperti saat ini, warga membendung air sungai Cibodas untuk dijadikan tempat Mandi dan Mencuci serta membuang air besar.
Ditambahkan Widi, Kampung Bojongasih penduduknya lebih dari 800 Kepala Keluarga. 35% warga di kampung tersebut mandi di sungai baik saat musim penghujan maupun musim kemarau, Apalagi, lanjut Widi, musim kemarau warga banyak sekali yang menggunakan sungai untuk mandi, karena sumur yang berada di rumahnya kering,” pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, ratusan warga di kampung tersebut berharap kepada Pemerintah untuk segera memberikan solusi yang terbaik dan berharap agar Pemerintah dapat segera menyediakan sarana air bersih, baik fasilitas untuk mandi maupun mencuci dan membuang air besar. (*)