Regional

Rawan Kejahatan, 2 Desa di Tanjungsari Butuh Penerangan Jalan

SUMEDANG, eljabar.com — Masyarakat Dusun Cikandang Keusal dan Sirah Cai Desa Raharja Kecamatan Tanjungsari mengharapkan adanya lampu penerangan jalan umum (PJU) lantaran kondisi jalan menuju kantor desa gelap gulita ketika malam.

Tak jarang, lanjut warga karena kondisi jalan gelap, dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan untuk berbuat kejahatan dan kekerasan.

Pantauan eljabar.com , dari mulai gerbang masuk jalan desa Raharja di Dusun Cipacing Kecamatan Pamulihan sampai kantor desa tidak ada penerangan sama sekali. Begitu pun dari arah Desa Margajaya dan arah Kecamatan Tanjungsari ke arah desa lampu PJU tidak ada sama sekali.

“Kami berharap dinas terkait mendengar aspirasi kami karena di kampung kami rawan kejahatan seperti pembegalan dan pencurian binatang ternak,” kata Ketua RT 06 Perumahan Alamanda, Nandan Sajidin.

Menurut Nandan, tidak hanya pelaku kejahatan, minimnya PJU menyulitkan warga beraktivitas ketika akan keluar rumah malam malam. Seperti ketika darurat menolong orang sakit dan melahirkan.

Warga Dusun Sirah Cai Desa Raharja, Dede Abo mengaku pembangunan di desanya belum terasa manfaatnya sejak beberapa tahun silam ini. Seperti gerbang batas desa, kantor pelayanan desa, lampu PJU, akses jalan yang rusak dan masih banyak lagi.

“Desa Raharja itu kampung tapi menuju perkotaan karena ditunjang lapangan pacuan kuda bertaraf nasional. Juga beberapa perumahan baik cluster maupun rumah subsidi. Jadi malu kalau fasilitas fasos fasum di Raharja ini kurang,” katanya.

Tak seperti, lanjut dia desa tetangga seperti Desa Margajaya, Cinanjung, dan Gunungmanik. Tampak terlihat pembangunan desa yang berkembang. Seperti perbaikan dan perluasan kantor desa, sarana posyandu, Poskesdes, dan akses jalan yang baik.

“Maaf bukan membandingkan, tapi kenyataannya seperti itu. Coba Pak Bupati lihat kantor desa yang disebutkan tadi. Bandingkan dengan Desa Raharja, pembangunannya jauh tertinggal,” katanya.

Menurut Dede kritikan warga ini bukan ingin menjelek jelekan pemerintahan desa, melainkan ingin ada perbaikan karena warga cinta terhadap desanya.

“Siapa yang ingin desanya tertinggal dari desa lain. Dengan adanya suport dari pemerintah berupa dana desa berjumlah Ratusan juta, saya kira tidak elok jika pembangunan desa tertinggal,” tandasnya. (Abas)

Show More
Back to top button