SURABAYA, eljabar.com – Rehabilitasi dermaga pelabuhan Kalianget telah dilaksanakan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XI Provinsi Jawa Timur dalam dua tahun anggaran, TA 2021 dan TA 2022 yang segera berakhir.
Rehabilitasi prasarana transportasi laut tersebut dikerjakan oleh PT Sumber Bangun Jaya Nusantara – KSO berdasarkan Kontrak No. 5.SP.DMG-KLNGT/BPTD-XI/XII/2021 tanggal 6 Desember 2021 dan PT Marindo Utama Penata Kawasan selaku konsultan pengawas.
Pengerjaan rehabilitasi dermaga pelabuhan di ujung timur Pulau Madura ini ditarget selesai dalam 456 hari kalender dalam tiga tahun anggaran 2021, 2022, dan 2023.
Setelah penandatangan kontrak 6 Desember 2021, tak lama setelah SPMK terbit PT Sumber Bangun Jaya Nusantara-KSO langsung mengawali pekerjaan pada Desember 2021.
Sejumlah material, peralatan dan sumber daya manusia diturunkan ke lokasi pekerjaan. Ketika tahun anggaran 2021 berakhir, penyedia jasa itu langsung memacu pengerjaan rehabilitasi dermaga di Pelabuhan Kalianget.
Berdasarkan data dan dokumentasi eljabar.com, pada Februari 2022 telah mulai mengerjakan pemancangan. Beberapa SDM dengan kompetensi keahlian diikutsertakan PT Marindo Utama Penata Kawasan dalam ‘join survey’ rehabilitasi dermaga pelabuhan Kalianget.
Selain itu, Pemkab Sumenep turut mendukung pelaksanaan proyek tersebut. Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Perhubungan Kabupaten Sumenep menerbitkan Surat Edaran No. 550/637/435.105.4/2022 tanggal 16 Juni 2022.
Surat edaran tersebut menyatakan sejak 20 Juni 2022 Dermaga penyeberangan Kalianget dilakukan penutupan sampai dengan pekerjaan perbaikan dermaga selesai.
Sterilisasi pelabuhan dimaksudkan agar PT Sumber Bangun Jaya Nusantara – KSO efektif melanjutkan pekerjaan konstruksi, sehingga tepat waktu, tepat mutu, tepat biaya.
Ditemui di lokasi Site Manager PT Sumber Bangun Jaya Nusantara, Edi Purnomo mengatakan desain dermaga pelabuhan Kalianget dapat menampung lebih dari 100 kendaraan.
Selain kapasitas yang bertambah, dermaga pada pelabuhan Kalianget juga disiapkan untuk melayani wilayah kepulauan di Kabupaten Sumenep.
Edi juga mengaku, pihaknya menyerap masyarakat setempat untuk terlibat dalam proyek dengan waktu pelaksanaan yang cukup panjang. Ini akan membantu masyarakat setempat apalagi baru terbebas dari pandemi Covid-19.
“Pekerja yang dilibatkan berasal dari masyarakat sekitar sini, dan jumlahnya cukup banyak,” kata Edi.
Meski demikian, kritik pedas terhadap paket proyek BPTD XI Jatim ini kerap menghiasi pemberitaan.
BPTD XI Jatim yang menjadi leading sector sekaligus pemegang kontrak dinilai tidak transparan.
Data yang dimiliki eljabar.com menunjukkan paket proyek tersebut tidak tercatat dalam paket proyek kontraktual pada TA 2021.
Pada TA 2021 BPTD XI Jatim memiki 34 paket proyek dengan total pagu anggaran sebesar Rp 78,02 miliar.
Paket proyek tersebut dikerjakan oleh 26 penyedia jasa. Total nilai kontrak Rp 69,19 miliar dengan total HPS mencapai Rp 75,04 miliar.
Tetapi, diantara 34 paket proyek BPTD XI TA 2021 tersebut, tidak ada paket rehabilitasi dermaga pelabuhan Kalianget. (and/wn)