SUMEDANG, eljabar.com — Lantunan selawat dari ribuan jemaah yang dipimpin oleh Habib Assayid Syekh bin Abdulqodir Assegaf dan KH Ahmad Salimul Apip menggema di Alun-alun Sumedang dan sekitarnya pada Sabtu malam (12/10/2019).
Baik tua maupun muda, laki-laki maupun perempuan duduk memadati ruas Jalan Prabu Geusan Ulun mulai dari perempatan BRI sampai perempatan Kejaksaan Negeri. Tidak termasuk yang berada di halaman Mesjid Agung dan halaman Gedung Negara. Keberadaan para pedagang dadakan pun turut memeriahkan suasana seperti layaknya ada pergelaran konser musik.
Jemaah yang tidak hanya berasal dari Kabupaten Sumedang tersebut bersemangat membacakan puji-pujian dan madah kepada Rasulullah SAW melalui lantunan selawat. Mereka pun dengan khusyuk mendengarkan ceramah agama yang disampaikan oleh para mubaligh diantaranya pimpinan Pondok Pesantren dan Majelis Taklim As-Syifa wal Mahmudiyyah KH Muhyiddin Abdulqodir Al Manafi.
Di akhir pertemuannya, Habib Assayid Syekh bin Abdulqodir Assegaf mengajak hadirin berdiri untuk menyanyikan bersama lagu kebangsaan Indonesia Raya, Hari Merdeka, dan Garuda Pancasila.
Acara yang dipandu oleh pimpinan Majelis Taklim Mahabbatul Aulia Ustadz Fuad Ginan tersebut merupakan puncak dari peringatan wafat (Haul Akbar) Pangeran Sugih ke-137 dan Pangeran Santri ke-440 yang keduanya merupakan leluhur Sumedang.
Pupuhu Keraton Sumedang Larang Raden Ikik Lukman Soemadisoerya dalam sambutannya mengatakan, sebagai penerus leluhur Sumedang semua ‘nonoman’ Sumedang diharapkan dapat mengambil pelajaran dan keteladanan melalui peringatan Haul tersebut.
Selaku penerus kita harus bisa menauladani dari beliau-beliau dengan banyak bersyukur dan tafakur.
“Tafakur dengan mentafakuri segala kebesaran Allah SWT termasuk sesuatu yang kita lihat di bumi ini. Banyak bersyukur dan tasyakur atas segala anugerah pemeberian dari Allah SWT yang telah diberikan kepada kita,” ungkapnya.
Momentum tersebut juga sebagai sarana untuk mendoakan para leluhur Sumedang. “Kita semua berzikir, tafakur berdoa kepada Allah SWT dengan cara membaca Surat Yasin, tahlilan dan sebagainya,” ujarnya.
Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir dalam sambutannya mengatakan, Kehadiran Habib Syekh merupakan sebuah kebanggaan dan motivasi tersendiri bagi masyarakat Sumedang khususnya dalam meningkatkan ‘ghiroh’ ibadah dan ukhuwah islamiyah.
“Semoga memotivasi kami, Pemerintah Kabupaten Sumedang dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan, melaksanakan pembangunan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Habib syekh hadir malam ini tentunya merupakan keberkahan tersediri bagi kami warga masyarakat Kabupaten Sumedang,” ujarnya
Bupati mengapresiasi setinggi-tingginya kepada Keraton Sumedang Larang bersama Majelis Mahabbatul Auliya yang telah sukses mengadakan kegiatan besar tersebut.
Bupati juga mengajak hadirin untuk menjadikan peringatan Haul tersebut sebagai motivasi untuk mengabdi dan berbakti lebih banyak lagi bagi Sumedang.
“Mudah-mudahan dengan Haul ini menjadikan sebuah inspirasi bagi kita semua untuk meneladani jejak langkah leluhur kita memajukan Kabupaten Sumedang yang kita cintai. Kita ikuti perjuangannya dan tentunya kita doakan para leluhur Sumedang, para Bupati terdahulu, para Raja Sumedang semuanya” ajaknya.
Menurut Bupati, dengan Sumedang Bersholawat diharapkan dapat menghaluskan budi pekerti dan menambah keimanan.
“Mari ikuti dengan seksama karena berselawat akan menenangkan, menenteramkan hati kita semua. Dengan selawat akan menghaluskan budi dan rasa kita. Mudah- mudahan malam ini merupakan bagian kita untuk meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT. Tentunya menjadikan diri kita bermanfaat masyarakat,” ujarnya.
Tampak hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Sumedang H Erwan Setiawan, Sekretaris Daerah Herman Suryatman, Ketua Yayasan Nazir Wakaf Pangeran Sumedang Raden Lucky Djohari Soemawilaga, Forkopimda Kabupaten Sumedang, Keluarga Besar Keraton Sumedang Larang, para habaib dan alim ulama Sumedang. (Abas)