Disampaikan, harapannya Dana Desa diarahkan untuk menanggulangi kemiskinan. Baru berikutnya menentukan kegiatan yang akan dilaksanakan yang berdampak pada penurunan angka kemiskinan. Misalnya pembangunan jalan desa, embung desa dan yang lainnya.
“Itu yang saya cari. Itu ada di Sumedang. Saya akan mengusulkan ke Mendagri agar inovasi daerah yang bagus seperti e-SAKIP Desa ini ditampilkan oleh kementerian dan direplikasikan ke daerah lainnya. Model pembangunan yang paling mudah untuk desa adalah replikasi yang disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing,” ucapnya.
“Kita berinovasi bagaimana bisa menularkan kebaikan. Siapa yang membuat kebiasaan baik dan kemudian dicontoh itu pahalanya besar,” ujar Gus Menteri.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, menyampaikan bahwa pada tahun 2018 ketika awal memimpin Sumedang, kondisi Sumedang cukup memprihatinkan. Angka kemiskinan di atas rata-rata Jawa Barat. Angka stunting juga sangat tinggi mencapai 32,20 %. Demikian juga tingkat perkembangan desa yang diukur oleh Indeks Desa Membangun (IDM), masih ada 1 desa tertinggal dan 201 desa berkembang.