SURABAYA, eljabar.com — Pantai Plengkung yang terletak dalam kawasan Taman Nasional Alas Purwo telah selesai dilakukan penataan.
Infrastruktur pantai yang dikenal dengan sebutan G-Land oleh wisatawan mancanegara, telah siap sebelum gelaran ajang selancar profesional tingkat dunia dilaksanakan.
BPPW Jatim melalui Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah II Provinsi Jawa Timur telah merampungkan sejumlah infrastruktur pada kawasan Pantai Plengkung sejauh kurang lebih 1 kilometer.
Beberapa prasarana telah dibangun di kawasan pantai tersebut sebelum ajang selancar World Surfing League (WSL) Championship Top Quiksilver Pro G-Land dihelat.
Pekerjaan pembangunan fasilitas kesehatan, kamar mandi, ruang terbuka hijau, judge tower (menara juri) dan tribun penonton, semua telah rampung dikerjakan.
Penataan di salah satu lokasi ajang selancar terbaik di dunia ini (big wafe surfing) dibiayai APBN 2022 senilai Rp 9,44 miliar. Pengerjaan konstruksi dikerjakan oleh CV Era Jaya Perkasa dan konsultan pengawas PT Amoret Mitra Consultindo.
Sementara itu ajang Liga Selancar Tingkat Dunia 28 Mei – 6 Juni 2022 lalu, hampir semua peselancar dunia yang mengikuti ajang WSL Championship Tour Quiksilver Pro G-Land 2022 merasa puas dengan penyelenggaraan, fasilitas lomba hingga kualitas ombaknya.
“Saya tidak tahu kapan bisa kembali ke G-Land dan merasakan sensasi ombak seperti ini. Orang-orang di sini dan segala sesuatu di Banyuwangi membuat semua orang bahagia,” kata Johanne Defay, peselancar Prancis yang digdaya di nomor perempuan WSL Championship Tour Quicksilver Pro G-Land 2022.
Hal senada juga diakui oleh Sekjen Pengurus Besar Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PB PSOI), Tipi Jabrik.
“Mereka berharap bisa berlaga lagi di sini tahun depan. Semoga saja G-Land dijadwalkan untuk menjadi tempat Championship Tour tahun depan,” ungkapnya.
Destinasi wisata Pantai Plengkung diprediksi akan berkembang pesat. Kawasan ini bukan hanya dapat dikembangkan menjadi tempat wisata alam dan selancar. Di masa mendatang, potensi sebagai lokasi trail running pada kawasan ini jika dikembangkan bisa menjelma lokasi destinasi wisata.
Oleh sebab itu, BPPW Jawa Timur melalui Satker PPP II Jawa Timur siap melaksanakan pembangunan infrastruktur prasarana wisata yang ada di Kabupaten Banyuwangi, pun daerah lain di Jawa Timur.
Hal ini juga sejalan dengan konsep konektivitas pariwisata Banyuwangi – Bali Barat dalam satu kluster. Konsep ini masih menjadi kajian mendalam Kemenparekraf, Pemkab Banyuwangi, Bappenas, Pemprov Jatim dan beberapa stakeholder terkait.
“Penyatuan Banyuwangi dan Bali Barat dalam satu kluster wisata sangat relevan karena keduanya memiliki keunikan dan keindahan tersendiri dan menjadi daya tarik wisatawan,” kata Wawan Gunawan, Direktur Pengembangan Destinasi Regional I Kemenparekraf pada Rabu, 4 Januari 2023. (*wn/and)