SUMEDANG, eljabar.com- Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat menggelar Upacara Pelantikan Muda Praja IPDN XXIX tahun 2018 di lapangan Parade Abdi Praja, Jumat (2/11/2018).
Pelantikan atau pengukuhan dipimpin langsung Wakil Persiden (Wapres) Republik Indonesia H. Muhammad Jusuf Kalla dengan dihadiri Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Forkopinda Jabar, Ketua DPRD Jabar, Pimpinan Polri dan TNI Jawa Barat.
Adapun, Jusuf Kalla melantik 1.994 orang calon muda praja menjadi praja IPDN.
Wakil Walikota Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta Drs. Arifin M.AP bertindak sebagai Perwira Upacara. Sedangkan Sekretaris Daerah Binjai, Provinsi Sumatera Utara, M. Mahffulah P. Daulay berindak sebagai Komandan Upacara dan Kepala Bagian Ekstrakulikuler IPDN, La Ode Muhammad Alam Jaya bertindak sebagai Komandan Defile saat prosesi upacara pelantikan berlangsung.
Rektor IPDN Ermaya Suradinata mengatakan, muda praja yang dilantik merupakan 1319 putra dan 679 orang putri.
“Mereka adalah putra putri terbaik Indonesia yang mewakili tiap daerah kabupaten maupun kota seluruh provinsi. Mereka telah mengikuti pendaftaran secara online dan transparan,” katanya.
Disebutkan, jumlah pendaftar tahun 2018 ini sebanyak 4485 orang. Namun berdasarkan hasil seleksi dan tahapan pendaftaran, hanya 1.994 yang dinyatakan lulus untuk mengikuti pendidikan di IPDN.
“Sebelum dilantik, mereka telah mengikuti atau melaksanakan dasar mental di Kepolisian dan TNI,” pungkasnya.
Sedangkan Wakil Presiden Jusuf Kalla berpesan, agar praja mengikuti masa pendidikan dengan baik agar kelak menjadi pemimpin yang handal.
“Praja yang ada dihadapan saya ini merupakan orang-otang terbaik yang terpilih. Anda semua adalah calon pemimpin bangsa,” ucapnya di hadapan praja.
Ia mengingatkan, bahwa praja dewasa ini tidak hanya dididik sistem pemerintahan saja, namun juga belajar bagaimana bangsa yang besar ini dalam bentuk Bhineka Tunggal Ika.
“Selain itu, praja harus mampu mengikuti perkembangan zaman. Baik itu teknologi, demokrasi dan pemerintahan. Dengan demikian, tugas anda nanti tidak ringan, anda harus mampu mengikuti perkembangan itu,” pungkasnya.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta agar praja selalu menjaga kerukunan, baik sesama praja maupun di lingkungan masyarakat. Sebagai calon pemimpin, kata dia, praja harus memberikan contoh yang baik dan menjadi suri tauladan.
“Saya tegaskan juga, bahwa praja harus menghindari narkoba. Jika da praja yang diketahui berkelahi dan terlibat narkotika, maka kami tidak akan segan untuk memberhentikannya,” ujarnya.
Dia menambahkan, setiap calon pemimpin harus punya impian, imajinasi dan konsepsi. Praja juga harus punya gagasan, nanti harus bagaimana jika lulus pendidikan di IPDN ini.
“Tantangan bangsa semakin berat dan kompleks. Pertanggungjawaban Anda akan dipertanyakan baik dimata masyarakat, khususnya kepada Tuhan yang Maha Kuasa,” ucapnya.
Terakhir, ia pun meminta agar praja mampu memerangi narkoba dan melawan orang-orang anti Pancasila.
Dalam prosesi upacara, sebuah penghargaan lantas didapat muda praja Mochamad Rizal Mahendra asal pendaftaran Provinsi Jawa Barat dan Verena Dea Anggraeni asal pendaftaran Provinsi Kalimantan Selatan, sebagai pengucap kode kehormatan praja.
Sedangkan muda praja asal pendaftaran Jawa Barat lainnya, yakni Arie Permana Aji dan muda praja asal pendaftaran Provinsi Nusa Tenggara Timur Betrix P. Fernandez mewakili muda praja lainnya untuk menerima penyematan pangkat.
Muda praja IPDN selanjutnya menempuh pendidikan selama empat tahun di IPDN kampus pusat dan kampus daerah.
Proses pendidikan selama empat tahun ini dilakukan guna mempersiapkan muda praja menjadi aparatur pemerintahan yang mengabdi sebagai salah satu komponen penyelenggara pemerintahan dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa yang tersebar di seluruh pelosok negeri.
Pada prosesi pelantikan ini, juga ditampilkan berbagai pertunjukan kesenian oleh praja IPDN, seperti kesenian Karawitan, Rampak Gendang, Tarian Kolosal Nusantara, Drumband GAP dan Tarian Papua. (Abas)