Sentral UMKM Sumedang Segera Terwujud Hasil Kerjasama Dengan Bhimasena
JATINANGOR,eljabar.com – Pemerintah Kabupaten Sumedang bekerjasama dengan Bhimasena Research dan Technology berencana membuat sentral produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dilantai 2 Bhimasena Jatinangor.
Owner PT. Bhimasena Research dan Technology Evi Lusviana mengatakan dalam rangka membantu Pemda Sumedang dalam meningkatkan UMKM Sumedang, akan dibuka pusat perbelanjaan yang menjajakan prodak UMKM yang rencananya bulan Juli sudah mulai beroperasi.
“Mudah-mudahan bulan Juli sudah mulai jalan, dipusatkan dilantai 2 yang tidak dipakai dan akan direnovasi untuk gerai-gerai nantinya,” ucapnya. Jum’at (21/01).
Ia menambahkan, produk- produk hasil UMKM Sumedang cukup melimpah sekitar 17.000 sampai 80.000 dan itu harus diberdayakan supaya Sumedang menjadi penghasil produk UMKM yang berkualitas.
“Selain kami fasilitasi untuk memasarkan produk juga membantu bagaimana produk UMKM bisa Ekspor, mudah-mudahan lebih maju lagi,” tutupnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Sumedang H. Erwan Setiawan menyebutkan bahwa Pemerintah Kabupaten Sumedang gencar melakukan pengembangan UMKM terutama dalam segi membantu memasarkan produk.
“Nanti akan dibangun selain pusat untuk oleh-oleh, juga ada boarum, meeting room juga tempat-tempat untuk pelatihan para UMKM, bagaimana mereka cara membuat produk yang bagus, packing yang bagus, sehingga bisa diekspor, bukan hanya pasaran di Indonesia tapi keluar Negri,” ucap Erwan.
Erwan menjelaskan, potensi UMKM Sumedang cukup banyak tercatat ada 17.000 UMKM yang besar dan ada 80000 UMKM yang tingkat kecil, sampai tukang cilok dan lain sebagainya.
“Begitupun juga potensi-potensi perkebunan kami dari ubi Cilembu, Mangga Gedong Gincu, Sawo Sukatali, kita sampaikan insyaallah kita akan kerjasama, nanti pun industri kemasan makanan produk-produk yang ada di Sumedang ini, untuk kita bisa ekspor ke luar,”
Erwan mengaku, saat menggunakan bangunan tersebut pelaku UMKM apabila sudah besar, sudah mengikuti pelatihan mereka berkembang bisa untuk sewa tempat untuk berkantor mereka. Tetapi selama mereka belum berkembang, bisa berkantor sementara dengan biaya yang sangat murah.
“Disini kita siapkan, juga pelatihan-pelatihan dari mulai untuk SDM-nya sebagai sarana produksi, rencananya besok lusa sudah mulai penataan, dalam 4-5 bulan sudah bisa beroperasi, mudah-mudahan sekitar bulan Mei atau Juli sudah bisa beroperasi,” tambahnya.
Erwan mengaku, adanya pusat kuliner di Sumedang diharapkan bisa seperti Bali ada sentra oleh-oleh seperti Krisna.
“Nah kita ini ingin seperti Bali, apalagi pintu gerbang masuk ke Sumedang, Jatinangor ini dekat pintu tol, nanti orang-orang yang sudah wisuda di IPDN di ITB di Unpad kalau mencari oleh-oleh tidak susah lagi bisa ada di sini kumplit semua,” tutupnya.