SMAN 2 Genteng Lakukan Study Tour di IPDN Jatinangor
Jatinangor,eljabar.com — Rabu (28/02/2018), Kampus pelopor revolusi mental IPDN Jatinangor kembali kedatangan tamu dari siswa/i Sekolah Tinggi Menengah Negeri (SMAN). Kali ini SMAN 2 Genteng, Kabupaten Banyuwangi yang melakukanstudy tour ke IPDN. Bertempat di Aula VVIP, Kepala Bagian Kepegawaian Drs. Dedi Suhendi, M.Si mewakili Gubenur IPDN menyambut kehadiran rombongan tersebut. Rombongan dari SMAN 2 ini berjumlah 93 orang siswa/i kelas XI dan 5 orang Guru pendamping.
“Para siswa kami sangatlah tertarik kepada IPDN. Jadi kami bermaksud untuk memfasilitasi mereka agar dapat langsung melihat kampus IPDN. Semoga saja ini juga dapat memotivasi mereka untuk bersemangat menyiapkan diri agar dapat diterima masuk ke IPDN”, ujar Wardi salah satu guru pendamping dari SMAN 2 Genteng. Sebelum melakukan pemparan dan expose IPDN, diperlihatkan selayang pandang IPDN kepada seluruh siswa/i yang hadir.
Pada kesempatan kali ini, Kabag Kepegawaian pun menyampaikan mengenai sistem pendidikan yang ada di IPDN. Bagaimana rutinitas praja IPDN dari mulai bangun pagi sampai menjelang tidur. Latar belakang atau sejarah IPDN, kampus-kampus IPDN dan tata cara atau prosedur seleksi masuk IPDN pun tak luput dari pantauan Kabag Kepegawaian yang kemudian disampaikan dengan jelas didepan rombongan SMAN 2 Genteng. “Jika kalian ingin membantu orang tua, ingin membanggakan orang tua dan almamater SMA maka masuklah ke sekolah kedinasan. Disini kalian tidak perlu memikirkan biaya, yang penting kalian sehat, pintar dan normal”, ujar Kabag Kepegawaian.
Saat melakukan sesi tanya jawab, antusiasme siswa/i SMAN 2 Genteng terlihat sangatlah tinggi. Banyaknya pertanyaan yang diajukan serta riuhnya tepuk tangan yang diberikan ketika Kabag Kepegawaian mempersilahkan perwakilan praja untuk memperkenalkan diri, menjadi bukti antusiasmesiswa/i SMAN 2 Genteng untuk masuk ke IPDN. Pertanyaan yang dilontarkan oleh para siswa berkisar tentang pola asuh, syarat masuk IPDN, sistem pendidikan dan lain sebagainya.
Pertanyaan yang paling menonjol adalah ketika salah seorang siswa mempertanyakan tentang bagaimana sumbangsih IPDN dalam menangani korupsi. “ Dari awal kami ditanamkan bahwa semua yang kami pakai dan semua yang kami makan adalah uang rakyat dan ini merupakan amanah. Ini terus disampaikan oleh para pengasuh, sehingga kami sadar bahwa amanah itu tidak boleh disiasiakan. IPDN pun menanamkan nilai revolusi mental.
Ini yang nantinya akan menjadi dasar atau landasan sikap anti korupsi kepada praja yang merupakan calon aparatur sipil negara”, ujar Kabag Kepegawaian. Selanjutnya rombongan dipersilakan untuk berkeliling melihat fasilitas-fasilitas kampus IPDN.(A2Q)







