Nasional

Sudah 106 Hari Banjir Bengawan Jero di Lamongan Belum Surut, Pengendalian Banjir Belum Efektif

LAMONGAN, eljabar.com – Banjir akibat luapan Sungai Blawi, anak sungai Bengawan Jero di Kabupaten Lamongan madih belum surut.

Informasi dari Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur menyatakan bahwa hingga memasuki hari ke 106, sebanyak 42 desa di 5 kecamatan, yaitu Turi, Deket, Karangbinangun, Glagah dan Kalitengah hingga saat ini masih terendam. Tinggi genangan banjir tersebut bervariasi, antara 1-35 centimeter.

Selain itu, banjir juga menggenangi sawah seluas 2 hektare dan jalan desa setinggi 15 centimeter sepanjang 200 meter di Dusun Doronggede, Desa Gedangan, Kecamatan Sukodadi, Lamongan.

Banjir di kawasan setempat disebabkan oleh tanggul kanan saluran di avour Waduk Rancang Kiri putus akibat tidak kuat menampung air hujan yang turun dengan intensitas tinggi sejak Jum’at (11/03/2022).

Di wilayah geografis yang dikenal dengan sebutan Bonorowo itu rutin terjadi setiap tahun. Kondisi topografi yang lebih rendah dari kawasan sekitar, menjadikan daerah lahan pasang surut Daerah Aliran Singai (DAS) Bengawan Solo tersebut menjadikan wilayah tersebut langganan tetap banjir.

Problematika rutin ini belum tuntas diatasi oleh para pemangku kepentingan, mulai Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Pemkab Lamongan dan stake holder terkait lainnya.

Masyarakat di aliran sungai Bengawan Jero seolah diboasakan untuk menghadapi persoalan banjir yang kerap menimpa mereka.

Cetak biru pengendalian banjir yang dirumuskan hingga kini belum bisa memberikan jaminan bagi masyarakat setempat agar tidak lagi bersahabat dengan bencana tersebut.

Kegiatan normalisasi sungai, pembangunan tanggul, sudetan hingga bendung gerak belum maksimal dalam upaya pengendalian banjir di kawasan hilir DAS Bengawan Solo. (*wn)

Show More
Back to top button