SUMEDANG, eljabar.com — Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober setiap tahunnya kali ini akan diperingati dengan cara virtual diantaranya perlombaan yang sifatnya Daring dan Istighotsah Online.
Hal tersebut disampaikan oleh Ayi Subhan Hafas selaku Sekretaris PCNU dan Panitia Hari Santri Nasional 2020 usai beraudiensi dengan Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir bersama jajaran Panitia Hari Santri Nasional 2020 di Ruang Tengah Gedung Negara, Kamis (15/10/2020).
“Tahun ini situasinya lagi pandemi. Jadi kita memperingati dengan metode-metode yang sesuai dengan protokol kesehatan,” ucapnya.
Ia menerangkan, untuk memeriahkan peringatan panitia sudah menyiapkan beberapa lomba yang dilaksanakan secara Daring (dalam jaringan/online).
“Pertama lomba video dokumenter tentang Adaptasi Kebiasaan Baru di Pondok Pesantren, Lomba Mars Yahlal Waton, dan Nadoman Kitab Imriti. Mudah-mudahan lomba yang bersifat Daring ini tidak mengurangi makna peringatan Hari Santri,” terangnya.
Pada acara puncak, lanjutnya, akan diisi dengan Istigotsah Virtual yang akan dilaksanakan di Gedung Negara.
“Insyaallah tanggal 22 Oktober 2020 kita akan isi puncak Hari Santri dengan Istighotsah yang dipimpin oleh beberapa Kiyai selaku host-nya dari Gedung Negara yang terbatas jumlahnya. Pesertanya dari pesantren-pesantren mengikuti secara live dan online,” ujarnya.
Ia menambahkan, Hari Santri Nasional Tahun 2020 mengusung tema “Santri Sehat, Indonesia Kuat,” sebagai penyemangat melawan Covid-19.
“Kita peringati Hari Santri untuk mengenang sejarah santri sebagai salah satu ujung tombak melawan penjajah. Kalau sekarang melawan Covid-19,” terangnya.
Bupati H Dony Ahmad Munir berterima kasih kepada jajaran panitia atas usaha untuk tetap memeriahkan Hari Santri di tengah-tengah Pandemi dengan tetap mengedepankan Protokol Kesehatan.
“Terima kasih tadi sudah sangat jelas kegiatannya sangat bermakna walaupun dilaksanakan di tengah Pandemi Covid. Bahkan ada kegiatannya yang berkaitan dengan sosialisasi protokol kesehatan, yakni lomba video AKB,” ucapnya.
Ia juga berharap kegiatan yang akan dilaksanakan tidak mengurangi makna dari Hari Santri.
“Semoga tetap bisa bermakna. Gebyar tapi melalui protokol kesehatan yang baik dan dengan menggunakan teknologi informasi,” harapnya.
Ia juga mengharapkan agar pesan dan gebyar peringatan tetap sampai ke masyarakat meski lewat virtual.
“Saya mohon (terasa) ada gebyarnya, baik oleh warga Nahdliyyin, warga pesantren dan warga masyarakat umum bahwa hari santri masih bisa dilaksanakan di tengah Pandemi Covid. Jadi pesannya bisa nyampai kemana-mana,” ungkapnya.
Tampak hadir dalam pertemuan tersebut Ketua PCNU K H Idad Isti’dad beserta jajaran, Kepala Dinas Pendidikan Agus Wahidin, dan Kepala Bagian Kesra Ate Hadan beserta jajarannya. (Abas)