Sungai Citarum yang Menjadi Sumber Denyut Nadi Kehidupan Nasibmu Kini
Laporan : Kiki Andriana
SUMEDANG, eljabar.com — Sungai Citarum merupakan sumber air minum untuk masyarakat di Jakarta, Bekasi, Karawang, Purwakarta, dan Bandung. Citarum mengaliri 12 wilayah administrasi kabupaten/kota dan menyuplai air untuk kehidupan sekitar 28 juta masyarakat yang wilayahnya teraliri sungai tersebut. Dengan panjang sekitar 225km, mengaliri areal irigasi untuk pertanian seluas 420.000 hektar. Sungai Citarum sejatinya merupakan sumber dari denyut nadi kehidupan yang perlu dirawat dengan baik.
Namun, bertahun-tahun masalah yang dihadapi belum terselesaikan. Pencemaran sungai melalui limbah terus-menerus terjadi. Padahal daerah perkotaan dengan populasi penduduk yang meledak mengakibatkan sumber air bersih semakin sedikit. Di masa depan sumber daya air akan menghadapi tantangan besar di mana sumber daya air yang tersedia tidak bisa mengimbangi ledakan populasi penduduk. Hal itu berpotensi menimbulkan bencana dan wabah penyakit akibat kurang dan kotornya sumber daya air. Daerah perkotaan dengan pertumbuhan insfratruktur yang cukup besar menyebabkan ketersediaan tanah serapan semakin berkurang. Hal ini membuat kapasitas air bersih yang tersedia juga semakin sedikit.
Kini sungai yang sejak dulu menjadi sumber penghidupan warga di sepanjang alirannya menjadi sungai terkotor di dunia. Puluhan ton kotoran hewan ternak dan manusia dibuang ke aliran sungai ini. berbagai jenis polutan kimiawi seperti Merkuri, Coliform, Besi, Mangan, Timbal, Sulfur, dan Klor pun ikut dibuang ke Citarum. seperti yang kita ketahui Oleh World Bank, Sungai Citarum yang memiliki panjang 300 km dinobatkan sebagai sungai terkotor di dunia. (*)