Kronik

Terhambat Bencana Cimanggung, Akhirnya Indri Bisa Menikah Disaksikan Wabup Sumedang

SUMEDANG, eljabar.com — Indri Febriyanti (26) anak pasangan alm Neni Rohaeni dan Kusnandar yang gagal menikah akibat bencana longsor di Dusun Bojongkondang Desa Cihanjuang Kecamatan Cimanggung, akhirnya melangsungkan pernikahan disaksikan Wakil Bupati Sumedang H Erwan Setiawan bersama Forkopimcam Cimanggung.

Indri menikah dengan warga Cililin Kabupaten Bandung Barat, Dani di kediaman bibinya di Dusun Naringgul RT 02 RW 04 Desa Sawahdadap Kecamatan Cimanggung, Kamis (28/01/2021).

Indri merupakan mempelai wanita yang selamat dari keganasan longsor di Dusun Bojongkondang Desa Cihanjuang Kecamatan Cimanggung, pada Sabtu 9 Januari 2021. Saat kejadian longsor pertama sekira jam 15.45, Indri diselamatkan dan dievakuasi ke Sawahdadap. Sementara, ibunya Neni dan bapaknya Kusnandar tak selamat dari longsoran karena masih banyak tamu undangan yang melayat (nyambungan, red).

Meskipun ditengah trauma dan sedih atas kepergian ibu dan ayahnya serta sanak keluarganya akibat tertimbun longsor, Indri dengan tegar melangsungkan pernikahan disaksikan Wabup Sumedang. Sesekali, Indri menitihkan air mata dan terseguk seguk melihat kerumunan.

Bahkan, ketika melihat tenda pun, Indri ketakutan takut keluar rumah. Sehingga, alasan itulah sejak kejadian longsor, sudah 2 pekan Indri baru bisa menikah.

“Sedih dan masih teringat terus. Selama seminggu saya mengurung di kamar. Lihat tenda pun saya takut. Karena waktu itu sudah pasang tenda, gak tahunya tertimbun longsor,” katanya.

Indri pun mengaku pasrah dengan kepergian kedua orang tuanya. Kini, Indri bersama dua kakaknya dan bibinya yang tinggal di Sawahdadap. Belum terpikirkan oleh Indri setelah menikah apakah ikut suaminya ke Cililin atau tinggal di Sawahdadap.

“Gak kepikiran mau apa, dan tinggal dimana. Masih trauma dan sedih,” katanya.

Sementara itu, Kakak pertama Indri, Wulan mengatakan Indri saat itu akan menikah pada Minggu 10 Januari 2021. Disaat malam minggu, kejadian longsor menimpa rumah dan keluarganya. Pernikahan yang telah direncanakan tersebut hurung sementara waktu.

“Saya, adik saya Dani, dan Indri dievakuasi ke Sawahdadap. Kalau ayah dan ibu saya balik lagi ke rumah karena ada tamu. Padahal, mau siap siap pindahan nikahnya ke Sawahdadap. Namun, nasib berkata lain, disaat mau pindahan, longsor kedua terjadi, hingga menewaskan ibu dan ayah saya,” katanya.

Menurut Wulan, Indri adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Indri lulusan SMK GUNA Cipta Cimanggung dan hendak melangsungkan pernikahan pada usia ke 26.

Suam Indri, kata Wulan, adalah Dani Rusmawan orang Cililin Kabupaten Bandung Barat. Selain ibu dan ayahnya, beberapa sanak keluarganya yang meninggal adalah Totoy, Neng Tandi, Neng Dea, Siti, Tati, dan Robi.

“Untuk sementara waktu, Indri dan suaminya akan tinggal di bibi Dedah dan Mang Dede di Sawahdadap. Sampai situasi dan kondisi Indri membaik,” katanya.

Sementara itu, Wakil Bupati Sumedang H Erwan Setiawan, mengaku sangat prihatin atas kejadian itu. Indri cukup beruntung meskipun ayah bundanya harus meninggal dunia. Artinya, lanjut Wabup, Indri masih diberikan perlindungan oleh Allah untuk melangsungkan hidup bersama suaminya.

“Ya kami atas nama Pemkab Sumedang mengucapkan bela sungkawa yang sedalam dalamnya atas meninggalnya keluarga korban. Semoga almarhum dan almarhumah diterima di sisinya. Kemudian, selamat menempuh bagi Indri dan Dani semoga menjadi keluarga sakinah mawadah warohmah,” katanya. (Abas)

Show More
Back to top button