SUMENEP, eljabar.com – Kabar baik bagi guru ngaji yang ada di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Pasalnya guru ngaji yang tercover di data base Pemkab setempat akan didaftarkan ke BPJS Ketenagakerjaan.
Hal itu, tidak lain bertujuan untuk menjamin keselamatan kerja dan jaminan kematian untuk para guru ngaji yang ada di Kabupaten yang berjuluk Kuda Terbang ini.
“Tahun ini kita sudah kerjasama dengan BPJS ketenagakerjaan, artinya supaya guru ngaji punya jaminan, dengan dua program. Yakni jaminan keselamatan kerja dan jaminan kematian” Ungkap Kabag Kesra Setdakab Suemnep, Kamiluddin, pada media ini. Selasa (21/05/2024).
Pihaknya menyampaikan jika Pemkab Sumenep sudah melakukan koordinasi dengan BPJS Ketenagakerjaan, sedangkan untuk untuk uang iuran tiap bulannya hanya sekitar 6 ribu rupiah.
Khusus tahun ini, untuk iuran setiap bulannya menurut Kamil akan langsung dipotong dari dana hibah tersebut, dan pada tahun berikutnya guru ngaji bisa meneruskan sendiri.
“Murah kok hanya 6 ribu sekian tidak nyampek 7 ribu rupiah tiap bulan” Kata Kamil menambahkan.
Diketahui sebelumnya, pada tahun 2024 ini, Pemkab Sumenep anggarkan 2,4 Miliar Rupiah untuk menjamin kesejahteraan guru ngaji.
Setiap Guru Ngaji akan menerima bantuan sebesar 1,2 Juta Rupiah, dan pada tahun ini yang akan menerima bantuan hibah tersebut sebanyak 2000 guru ngaji yang tersebar di daratan dan kepulauan.
Menurut Kamil, bantuan ini merupakan wujud dari Bismillah Melayani. Artinya, ini merupakan bentuk kepedulian Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, kepada guru ngaji yang telah dengan ikhlas dan suka rela meluangkan waktunya untuk mendidik anak anak untuk bisa ngaji.
Walaupun lanjut Kamil, bantuan hibah ini jauh dari apa yang telah diberikan oleh guru ngaji pada santri-santrinya.
“Ini wujud perhatian dari pemerintah, harapan saya semuga dengan adanya bantuan ini guru semakin ikhlas untuk mengajari para santri-santrinya,” harap Kamil. (Ury).