Pendidikan

Waduh…! Disdik Kabupaten Bandung tidak Profesional?

KAB. BANDUNG, eljabar.com — Orang nomor satu di Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, yaitu Drs. H. Rulli Hadiana, S.Sos., M.I.Pol harus profesional mengelola pendidikan, sebab menyangkut masa depan anak bangsa guna meraih cita-citanya.

Mantan pejabat teras Disdik Kab. Bandung angkat bicara, disdik sekarang harus dikritisi sebab diduga tidak punya kemandirian, kurang konsep dan kurang argumen.

“Kendati diduga banyak gangguan dari oknum, seharusnya Disdik bisa bertahan dan berargumen cerdas, musabab dinas pendidikan harus profesional menyangkut anak bangsa yang diurus bukan saja siswa tingkat PAUD, TK, SD dan SMP. Namun lebih dari itu diantaranya yakni ada pengawas sekolah, penilik, guru dan kepala sekolah,” urai sumber kepada eljabar.com, Selasa (05/07/2022).

Mantan korwil pendidikan kecamatan pun menuturkn, memang beda orang yang bersekolah tinggi dengan yang berpendidikan tinggi dalam mengambil kebijakan.

“Saran saya, gunakan aturan Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) Kab. Bandung sebaik-baiknya saat hendak promosi guru jadi kepala sekolah, insya Allah maslahat,” akunya.

Pada saat yang sama eks pejabat Disdik bagian SMP memberikan pesan menohok, rupanya oknum pengawas diduga peureum (tutup mata), sebab takut oleh oknum ketua cabang yang disinyalir offside tak paham AD ART PGRI tak pelak dalam penempatan kepala sekolah dan promosi dirinya sok kuasa?

“Dulu jika kepala sekolah ingin pindah di verifikasi oleh tim, hasilnya kepala sekolah bisa rotasi ke sekolah besar atau sebaliknya ke sekolah kecil itupun jarak minimal 1 tahun. Masa iya ada oknum kepala sekolah dalam 1 tahun dilantik dua hingga 3 kali?,” ucap sumber.

Sumber lainya berujar, seandainya ada oknum kepala sekolah diduga tidak transparan dalam penggunaan dana BOS, disdik segera turun tangan guna menginvetigasi dan membuktikan hal tersebut.

“Jika ada kesalah adminitrasi lakukan pembinaan serta beri sanksi tertulis supaya ada efek jera, ” harap sumber. A56

 

Show More
Back to top button