Waduh…! Permendikbud Ristek Nomor 50 Tahun 2022 Tidak Melalui Riset?
KAB. BANDUNG, eljabar.com — Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 50 Tahun 2022 tentang pengaturan seragam terbaru bagi siswa SD hingga SMA, yaitu pengaturan pakaian seragam sekolah, seragam nasional, pramuka dan pakaian adat. Salah satunya diduga tidak melalui kajian yang koprehesif, tak pelak mendapat cibiran dari berbagai kalangan pendidikan.
Seorang Ketua PGRI cabang kecamatan dengan tegas mengatakan, terkait Pakaian Seragam Anak Sekolah (PSAS) untuk siswa SDN sudah jelas, yakni topi merah ada logo putih dibordil, baju putih celana atau rok warna merah.
Jadi Permendikbudristek Nomor 50 tahun 2022 yang mengatur seragam salah satunya seragam adat.
“Menurutnya Nadiem tidak level ngurusi seragam adat, sebab Kabupaten Bandung misalnya tiap hari kamis segenaf siswa SDN sudah menggunakan seragam adat budaya sunda, yakni pangsi, baju hitam celana hitam dan putri memakai baju kebaya,” tegas sumber kepada eljabar.com, Kamis (13/10/2022).
Pengawas SD yang satu ini juga angkat bicara, lebih baik Mas Menteri fokus kepada pendidikan, sebab terkait seragam adat dipastikan tiap daerah sudah punya baju adat masing-masing.
“Hal itu guna melestarikan budaya, sepertihalnya Kabupaten Bandung,” terang sumber.
Orang tua siswa menegaskan, kalau membuat aturan Mendikbudristek harus ramah terhadap isi kantong seperti tentang seragam.
”Pasalnya, nanti orang tua siswa harus membeli seragam baru. Apakah hal tersebut dikaji oleh Mendikbudristek?,” tanyanya.
Pendidik ini juga turut berkomentar, kendati di tanah Sunda banyak siswa dari luar Jawa Barat, namun para siswa mentaati aturan penggunaan baju seragam sesuai anjuran sekolah.
”Salah satunya penggunaan baju Adat Sunda, yakni pangsi baju hitam dan celana hitam sudah lama digunakan sebelum ada Permendikbudristek Nomor 50 Tahun 2022 yang mengatur penggunaan seragam SDN, SMPN, salah satunya seragam adat,” tandasnya. A56
