Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung, Yayan Ahmad Brilyana selaku penggagas acara memgatakan, pihaknya sengaja lebih fokus untuk menggugah budaya literasi di kalangan anak muda. Sehingga seminar nasional ini mengangkat tema Gen Z, Generasi Pembawa Harapan Literasi Digital Indonesia.
“Kita bekerja sama dengan generasi z yang tergabung dalam Bandung Internasional. Yaitu kumpulan anak muda yang membantu dan saling bertukar pikiran. Terutama soal branding dan teknologi digital,” terang Yayan.
Dalam acara ‘Literatalk’ ini, Yayan menggandeng Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika periode 2014-2019, Yudiantara serta Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan.
“Webinar ini diikuti sekitar 1.800 peserta, 70 persen berasal dari Kota Bandung dan 30 persen lainnya dari nasional. Mereka terbagi dalam platform zoom dan kanal youtube bandung go id,” paparnya.
Pada kesempatan itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menyebut, generasi z turut berperan besar dalam kemajuan Indonesia. Sehingga fenomena bonus demografi ini harus dimanfaatkan secara maksimal dengan penguatan wawasan dan kemampuan.
“Ini peluang, kalau kita lihat Jepang di tahun 70an memanfaatkan dengan baik sehingga jadi negara maju. Singapura 90an, Korea 80an-2000an, Hong Kong juga memanfaatkan. Sehingga sekarang empat negara ini jadi negara maju,” ungkap Sandi.
Sandi membeberkan di era revolusi industri 4.0 yang mulai mengeksploitasi ranah digital ini membawa perkembangan industri yang lebih luas. Tanpa terkecuali, 17 subsektor yang terdapat di Kemenparekraf yang kini menjadi potensi menjanjikan dengan ditopang oleh digitalisasi.
Praktis, lanjut Sandi, penguasaan literasi digital menjadi sangat penting agar masyarakat Indonesia, khususnya dari kalangan anak muda tidak hanya dimanfaatkan sebagai pasar saja. Namun, harus bisa mengoptimalkan dengan turut menjadi produsen dan menciptakan banyak peluang wirasuaha baru.
“Kita ingin di era bonus demografi ciptakan lebih banyak produksi. Konsumsi bagus, tapi produksi juga ditingkatkan. Dan yang paling penting kita harus bangga produk Indonesia. Pasar digital kita sangat potensial, tapi jangan hanya jadi pasar kita harus bisa jadi produsen,” katanya. ***